JAKARTA, BALIPOST.com – Pelaksanaan pendidikan jarak jauh (PJJ) pada jenjang sekolah dasar (SD) tidak berjalan dengan baik. Hal ini diakui oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbud Jumeri, Selasa (9/2).
“Jenjang SD merupakan jenjang yang paling sulit menghadapi pandemi COVID-19 dan PJJ tidak berlangsung baik pada satuan pendidikan dasar,” ujarnya, dikutip dari Kantor Berita Antara.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim telah meluncurkan Program Kampus Mengajar yang bertujuan membantu pendidikan siswa jenjang SD di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) pada masa pandemi COVID-19.
Para mahasiswa itu mengabdi paling lama 12 minggu. Program itu merupakan kerja sama Kemendikbud dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Ada setidaknya 2.000 mahasiswa yang terjun ke SD dan setiap SD ada minimal enam guru SD, maka sekurang-kurangnya ada 12.000 guru yang mendapatkan pencerahan dengan hadirnya mahasiswa itu.
Kolaborasi antara Ditjen Dikti dan Ditjen Dikdasmen ini diharapkan menghasilkan perubahan yang baik bagi pembelajaran untuk jenjang SD. Dia berharap program tersebut dapat memberikan kontribusi positif pada jenjang SD. Jumeri juga meminta para kepala dinas dan kepala sekolah menyambut baik kedatangan mahasiswa tersebut. (kmb/Balipost)