DENPASAR, BALIPOST.com – Kondisi cuaca dengan intensitas hujan yang tinggi belakangan ini berdampak terhadap kekeruhan air sungai Ayung. Hal ini tentu secara otomatis berdampak terhadap produksi air baku dari Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar.
Air dengan kadar kekeruhan tinggi mengakibatkan intake menjadi tidak berfungsi dan proses pengolahan air baku menjadi terhambat. Tak ingin kondisi yang sama kembali terjadi setiap tahun, Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar berencana membangun Kanal Air Baku untuk mendukung proses pengolahan air di IPA Belusung.
Selain itu, Pembangunan Reservoar yang sedang berlangsung di Monang Maning dengan kapasitas 1.000 meter kubik akan terus digenjot. Sehingga pemanfaatannya dapat dimaksimalkan.
Direktur Utama Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, IB Gede Arsana saat dikonfirmasi pada Selasa (9/2) menjelaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir, proses produksi air baku di Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar mengalami gangguan. Hal tersebut pun berdampak terhadap distribusi air kepada pelanggan.
“Jadi hujan lebat di hulu membuat air baku bercampur dengan pasir dan lumpur dengan volume yang banyak, sehingga menutup saluran intake, karenanya gangguan produksi air baku terjadi, dan kami mohon permakluman kepada pelanggan,” ujarnya
Dikatakan Gus Arsana bahwa gangguan produksi hanya terjadi di IPA Belusung. Sementara IPA Waribang dan Sumur Bor tetap beroperasi. “Bagi pelanggan di wilayah IPA Waribang dan Sumur Bor masih aman, dan yang di IPA Belusung saja terganggu, itu sudah kami atensi dengan Truk Tangki Air secara rutin,” jelasnya. (Asmara Putera/balipost
PDAM oh..PDAM ..kala air keruh, cuaca dan hujan lebat menjadi penyebab, kala air mengalir kecil, kemarau yang menjadi alasan…