JAKARTA, BALIPOST.com – Kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur desa menjadi perhatian tiga kementrian di dalam membangun desa. Peningkatan kapasitas SDM diprogramkan melalui pendidikan dan kebudayaan, pertukaran data dan informasi dan pelaksanaan program merdeka belajar.
Upaya peningkatan SDM di Desa dilakukan melalui penandatangan nota kesepahaman antara Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam, Rabu (10/2).
“Saya kepingin memberikan kontribusi paling tidak pada saat saya jadi menteri ini ada beberapa hal yang bisa saya lakukan yang memberikan manfaat bagi warga masyarakat desa yang kemudian juga ada yang keterkaitannya dengan menuntut ilmu dengan menjadikan warga itu menjadi lebih pintar,” kata Mendes Halim dalam pengukuhan Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides), seperti dikutip dari Kantor Berita Antara.
Dalam acara pengukuhan tersebut, Kemendes PDTT, Kemendagri, dan Kemendikbud bersepakat untuk bersinergi dalam program pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi.
Adapun ruang lingkup kesepahaman bersama meliputi, pembinaan aparatur pemerintahan desa, penyelesaian permasalahan tata kelola pemerintahan desa dan pembangunan. Kemudian juga terkait peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan kebudayaan, pertukaran data dan informasi dan pelaksanaan program merdeka belajar.
Kerja sama tersebut juga meliputi pemanfaatan nomor induk kependudukan, data kependudukan dan KTP elektronik, serta pemajuan kebudayaan di desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi dan mengafirmasi pelaksanaan pendidikan tinggi bagi kepala desa, perangkat desa, badan permusyawaratan desa (BPD), pendamping desa berbasis rekognisi pembelajaran lampau dan kegiatan lain sesuai kesepakatan pihak-pihak terkait.
Mendes Halim atau yang akrab disapa Gus Menteri menjelaskan bahwa kerja sama tersebut menegaskan komitmennya untuk membangun desa-desa di seluruh Indonesia serta meningkatkan kualitas SDM di desa.
Untuk itulah ia berupaya agar kepala desa, perangkat desa, dan pendamping desa yang berprestasi diberikan afirmasi oleh perguruan tinggi agar bisa meraih gelar sarjana.
“Mulai kemarin rumusannya sudah dibentuk tim untuk menyusun kurikulum, silabus, termasuk program studi di bawah komando Pak Panut selaku rektor UGM yang kebetulan sebagai ketua Pertides dengan beberapa rektor lainnya,” ujarnya. (Kmb/Balipost)