DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali Wayan Koster dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, bertemu pada Kamis (11/2). Bahasan dalam pertemuan ini, dikutip dari Kantor Berita Antara, merupakan tindak lanjut pemulihan pariwisata dan ekonomi Bali.
Dari data BPS Bali, pertumbuhan ekonomi Bali sebagai salah satu tulang punggung pariwisata Indonesia minus 9,3 persen secara kumulatif di 2020, yang merupakan kontraksi terdalam bagi Provinsi Bali. “Kami baru saja melakukan pertemuan dan saya melaporkan serta membahas berbagai program dan upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Pertemuan itu juga dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati serta Ketua Umum KADIN yang juga sebagai Wakil Ketua Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Rosan P. Roeslani. Ada tiga program yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan. Pertama adalah terkait program stimulus sebesar Rp 9,9 triliun yang sebelumnya diajukan Pemprov Bali kepada pemerintah pusat.
Menparekraf mengatakan, usulan program tersebut sudah disampaikan ke Menteri Keuangan dan juga Menko Bidang Perekonomian dan selanjutnya akan dibahas dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Progress pembahasan sedang berlangsung. Dalam pembahasan ini kita harapkan kebijakan bisa berpihak kepada Bali, karena Bali merupakan tulang punggung pariwisata kita yang sebelum pandemi tercatat menyumbangkan devisa sebesar 20 miliar dolar AS,” kata Sandiaga.
Nantinya, Menparekraf menjelaskan, stimulus tersebut akan disalurkan melalui skema pinjaman lunak jangka panjang dengan bunga di bawah KUR (Kredit Usaha Rakyat). Dan pencairannya akan disalurkan melalui perbankan sehingga dapat menjangkau pelaku usaha maupun karyawan di sektor-sektor yang sangat terdampak.
“Penyaluran melalui perbankan ini agar aspek governance-nya bisa terjaga. Pak Gubernur ingin memastikan bahwa program ini berjalan sesuai dengan ketentuan dan perundangan-undangan dan memiliki tata kelola yang baik,” ujarnya.
Di samping itu, Kemenparekraf bersama Pemerintah Provinsi Bali juga sedang merencanakan program padat karya senilai Rp 186 miliar yang akan direalisasikan di 177 desa wisata di Bali. Diharapkan 15.000 pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terakomodir dalam program ini setiap harinya.
“Juga tadi ada pembahasan untuk pembangunan jogging track di Sanur, pembenahan destinasi-destinasi wisata di Ubud juga pengelolaan sampah di Klungkung, Kuta, dan beberapa destinasi lainnya yang diharapkan bisa membuka lapangan kerja seluas dan sebanyak-banyaknya,” kata dia.
Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atas dukungan yang begitu tinggi terhadap pemulihan pariwisata di Bali. Ia berharap program pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali tersebut bisa direalisasikan tahun 2021 (kmb/balipost)