DENPASAR, BALIPOST.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Kamis (11/2) kembali ke Bali. Dalam kesempatan itu, Sandiaga bertemu dengan Gubernur Bali, Wayan Koster dan Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.
Dalam rilisnya, Menparekraf menjelaskan pertemuan juga membahas tindak lanjut usulan free COVID corridor (FCC). Ia memaparkan progress usulan tersebut, saat ini sudah dalam tahap pembahasan akhir oleh Menteri Luar Negeri, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Kesehatan, dan juga Satgas COVID-19.
“Hal ini sudah dibicarakan dengan Menkumham, Menkes dan Menlu serta Satgas COVID-19. Pada prinsipnya usulan sudah ada dalam pembahasan di tingkat akhir di Pusat,” ungkapnya.
Konsep tersebut akan mengizinkan warga negara asing datang ke Bali dengan syarat sudah divaksin di negara asalnya. Kemudian begitu tiba di Bali harus melakukan rapid test antigen untuk memastikan wisman tersebut bebas dari COVID-19.
“Tadi juga dilaporkan terkait program vaksinasi gotong royong oleh industri. Berita baiknya, Bali akan diprioritaskan dalam program penyelenggaraan vaksin ini dan mudah-mudahan bisa dieksekusi dalam beberapa minggu ke depan. Kita doakan pariwisata Bali bisa segera pulih, karena Bringing Back Tourism is Bringing Back Indonesian Economy,” kata Menparekraf Sandiaga.
Ketua Umum Kadin yang juga Wakil Ketua PEN, Rosan P Roeslani, turut hadir dalam pertemuan itu. Ia menjelaskan, vaksinasi mandiri atau vaksin gotong royong adalah program yang sedang didorong untuk percepatan pencapaian kekebalan komunitas atau herd immunity. Sehingga diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi, termasuk di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Dapat saya sampaikan regulasinya akan selesai pada minggu ke-3 bulan Februari 2021. Itu hasil meeting kita dengan pemerintah. Harapannya setelah ada regulasi dan payung hukum, program ini bisa berjalan di bulan Maret 2021,” kata Rosan.
Ia menjelaskan, dalam vaksin gotong royong nantinya tidak akan menggunakan vaksin yang sama dengan yang digunakan dalam program vaksinasi gratis oleh pemerintah. Arahannya adalah seperti Sinopharm, Moderna, Sputnik, atau Johnson & Johnson. Jadi di tahap awal ini bukan eksportasi langsung, melainkan melalui Biofarma.
Hingga saat ini 2.000 perusahaan sudah mendaftar dalam program vaksinasi mandiri yang dikoordinasi Kadin. Mulai dari perusahaan besar hingga UMKM.
“Data-data pembelinya nanti akan kita integrasikan dengan BPJS Ketenagakerjaan juga Telkom, jadi semuanya satu data sehingga tidak ada duplikasi dari penerima vaksin. Tapi saya sampaikan, sesuai arahan pemerintah, perusahaan yang membeli vaksin ini harus memberikan kepada karyawannya secara gratis. Tidak ada pemotongan apapun,” kata Rosan.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan pihaknya beserta jajaran telah mendiskusikan program-program khusus guna menyelamatkan kepariwisataan Bali yang terdampak sangat signifikan akibat pandemi.
“Untuk jangka pendek, menengah dan panjang sudah kami diskusikan, dan kami dukung sepenuhnya karena memang merupakan aspirasi para pelaku pariwisata di Bali maupun sektor-sektor pendukung lainnya,” ujar pria kelahiran Desa Sembiran, Buleleng ini.
Pihaknya berharap, semua program yang telah dicanangkan tersebut dapat segera direalisasikan pada tahun 2021 ini. Hal ini agar para pelaku parwisata dan mereka yang terdampak di Bali bisa segera tertolong dan diselamatkan minimal dalam jangka pendek.
“Semakin cepat akan semakin baik (realisasinya, red), dan saya berterima kasih kepada Bapak Menteri (Sandiaga Uno, red) yang secara rutin datang ke Bali menyampaikan progress penyelesaian program-program ini,” ucap Gubernur Koster.
“Kita doakan bersama agar pandemi ini bisa kita lewati dengan baik, dan pariwisata bisa pulih kembali,” harapnya. (Winatha/balipost)