Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Untuk mengendalikan inflasi di 2021, pemerintah dan Bank Indonesia telah menyepakati lima strategi. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, seperti dilansir Kantor Berita Antara, mengatakan inflasi yang rendah dan stabil diharapkan bisa mendukung pemulihan perekonomian.

Menko Airlangga menjelaskan sinergi kebijakan pemerintah dan BI diarahkan untuk menjaga stabilitas pasokan dan kelancaran distribusi di masa pandemi. Sehingga mampu menjaga inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK).

Pada 2020 inflasi IHK tercatat rendah sebesar 1,68 persen secara tahunan dan berada di bawah kisaran sasaran tiga plus minus satu persen karena permintaan domestik yang belum kuat sebagai dampak pandemi, meski pasokan memadai.

Baca juga:  HUT Ke-32 WHDI Pusat, Wanita Hindu Harus Mampu Mandiri dan Cetak SDM Hebat

Pemerintah dan BI juga menyepakati sasaran inflasi tahun 2022 dan 2023 sebesar tiga plus minus satu persen dan 2024 kisaran 2,5 persen plus minus satu persen.

Adapun lima strategi yang ditujukan untuk menjaga inflasi dalam kisaran sasaran tiga plus minus satu persen pada 2021, yakni pertama menjaga inflasi kelompok bahan pangan bergejolak (volatile food) dalam kisaran 3-5 persen.

Upaya ini dilakukan dengan memperkuat empat pilar strategi yang mencakup keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif (4K) di masa pandemi COVID-19.

Baca juga:  2017 Capaian Inflasi Bali 3,32 Persen, Tahun Ini Ditarget 3,5 Persen

Selain itu dengan menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi terutama dalam mengantisipasi kenaikan permintaan menjelang Ramadan dan Idul Fitri pada April dan Mei 2021 serta Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) lainnya.

Implementasi strategi difokuskan untuk menjaga kesinambungan pasokan sepanjang waktu dan kelancaran distribusi antardaerah antara lain melalui pemanfaatan teknologi informasi dan penguatan kerjasama antardaerah.

Kemudian kedua yakni memperkuat koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam pengendalian inflasi melalui penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 202.

Baca juga:  Susi Pudjiastuti Diperiksa Kejagung

Ketiga, lanjut dia, memperkuat sinergi antar-kementerian dan lembaga dengan dukungan pemerintah daerah dalam rangka menyukseskan program Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) 2021.

Strategi keempat, kata dia, memperkuat ketahanan pangan nasional dengan meningkatkan produksi antara lain melalui program food estate serta menjaga kelancaran distribusi melalui optimalisasi infrastruktur dan upaya penanganan dampak bencana alam.

Kelima, menjaga ketersediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *