Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno (tengah) bersama Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (kiri) dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho (kanan) seusai menggelar rapat tertutup mengenai membangkitkan lokomotif pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Denpasar, Bali, Kamis (28/1/2021).(BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno untuk kedua kalinya berkantor di Bali selama 3 hari. Ia menghabiskan waktu di Bali sejak Kamis (11/2) hingga Sabtu (13/2).

Dikutip dari Kantor Berita Antara, ia mencatat tiga hal yang menjadi keinginan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif Bali agar segera dilakukan untuk membangkitkan ekonomi yang terpuruk. “Masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali memberikan sinyal kesiapan untuk Bali kembali segera dibuka dengan satu mekanisme ‘free covid corridors’,” kata Menparekraf Sandiaga Uno, Minggu (14/2).

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 di Bali Masih Bertambah!! Kumulatif Kasus Positif Hampir 7.000 Orang

Pertama adalah keinginan dan kesiapan masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali untuk segera dibukanya perbatasan dalam satu mekanisme “travel bubble”. Termasuk aspirasi dari Pelindo III yang menginginkan pintu masuk wisman melalui laut juga bisa dibuka nantinya.

Menparekraf akan menyampaikan aspirasi ini ke pihak terkait seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Kesehatan, dan lainnya untuk mematangkan perencanaan. Termasuk mengkaji untuk dimungkinkannya melakukan rapat koordinasi bersama Pemerintah Provinsi Bali juga Satgas Penanganan COVID-19 pada bulan Maret 2021.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Bali Hampir 300, Puluhan Korban Jiwa Juga Dilaporkan

Kedua adalah harapan dari masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif Bali untuk mendapatkan prioritas vaksinasi. “Termasuk juga beberapa program stimulus seperti ‘softloan’, program padat karya, dana hibah pariwisata, program BISA, serta sertifikasi CHSE,” kata Sandiaga.

Terakhir, ia melihat masyarakat Bali sudah siap menjalankan protokol kesehatan 3M (mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) serta 3T (“testing, tracing, and treatment”). “Kita akan mewujudkan ini, segera, saya berkomitmen karena kita ingin sama-sama segera keluar dari pandemi dan himpitan ekonomi,” kata Sandiaga. (kmb/balipost)

Baca juga:  Puluhan Tempat Ibadah di Buleleng Dinyatakan Aman dari COVID-19
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *