Oleh Surya Hanggea Saptari
Tatanan kehidupan manusia berubah. Segala daya usaha dilakukan untuk beradapatsi dan keluar dari tekanana pandemi Covid-19. Mulai dari keluarga, masyarakat, pemerintah hingga dunia berusaha menjaga dan mempertahankan kehidupan.
Di Indonesia, gerakan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker) menjadi gerakan “Pesan Ibu”.
Keluarga sebagai unit terkecil memegang peran penting dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai wadah yang memberdayakan keluarga, utamanya peran wanita dalam kegiatan kemasyarakatan dapat diberdayakan untuk mengoptimalkan upaya pencegahan.
Tim Penggerak PKK yang keberadaannya dari level desa hingga nasional memiliki 10 program pokok di antaranya penghayatan dan pengamalan Pancasila, gotong-royong, pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumahtangga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup, serta perencanaan kesehatan.
Gerakan PKK memiliki program unggulan di antaranya pola asuh anak dan remaja dengan penuh cinta dan kasih sayang dalam keluarga.
Program unggulan tersebut dilaksanakan oleh seluruh jajaran tim penggerak PKK pusat dan daerah hingga pada kelompok PKK dan Dasa Wisma. Kelompok Dasa Wisma adalah kelompok yang berada di bawah tim penggerak PKK desa/kelurahan yang dapat dibentuk berdasarkan kewilayahan. Dasa Wisma terdiri dari 10–20 rumah tangga atau sesuai dengan situasi dan kondisi daerah setempat.
Hatinya PKK, sebutan untuk program halaman asri teratur indah dan nyaman. Ini salah satu program unggulan yang dilakukan PKK Provinsi Bali. Pemanfaatan lahan pekarangan merupakan salah satu implementasi kegiatan tersebut. Kegiatan ini dapat diwujudkan dengan menanami halaman rumah dengan tanaman yang bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari seperti sayur-mayur dan buah-buahan.
Program unggulan gerakan PKK saling terkait satu sama lainnya. Perilaku cerdik salah satu implementasinya melakukan diet yang seimbang. Dapat diawali dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seperti sayur dan buah-buahan. Tak hanya sayur mayur, halaman rumah juga dapat ditanami dengan tanaman apotek hidup seperti kumis kucing, jahe, kunyit, temulawak, gingko, sirih dan jenis tanaman apotek hidup lainnya untuk menunjang kesehatan.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali mencatat cabai merah, cabai rawit, tomat merupakan komoditas yang seringkali memberi andil terhadap inflasi. Bahkan pada Januari 2021 cabai rawit merupakan komoditas penyumbang inflasi terbesar di Denpasar dan Singaraja. Untuk Denpasar cabai rawit menyumbang andil 0,19 persen dan Singaraja cabai rawit menyumbang andil sebanyak 0,44 persen terhadap inflasi. Hingga saat tulisan ini dibuat harga cabai rawit ada di kisaran Rp 45.000 hingga Rp 70.000.
Berbekal dari data tersebut melalui gerakan Hatinya PKK, halaman rumah dapat dimanfaatkan untuk menanam cabai, serta tanaman lainnya yang tentunya bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari serta dapat membantu mengurangi beban ekonomi keluarga saat harga komoditas yang sering digunakan harganya melambung tinggi.
Bagaimana dengan pekarangan rumah yang tidak luas? Kita dapat memanfaatkan cara menanam di polybag yang praktis dan tidak memerlukan ruang yang banyak. Terdengar klise namun saat ekonomi semakin sulit, mengencangkan ikat pinggang untuk belanja kebutuhan rumahtangga dapat menjadi salah satu opsi untuk tetap bertahan di tengah situasi pandemi yang berkepanjangan.
Tim penggerak PKK Bali baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota telah melakukan banyak kegiatan selama masa pandemi dalam mendukung program pemerintah dalam usaha pencegahan penyebaran Covid-19. Program-program yang diselenggarakan PKK di Bali antara lain sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya melakukan gerakan 3M, turut serta menyukseskan program vaksinasi Covid-19, menggaungkan 10 program pokok gerakan PKK, serta program rapid tes gratis di beberapa kabupaten/kota.
Pandemi yang berlarut ini memberikan pelajaran bahwa setiap orang dapat terjangkit virus Corona. Dengan lebih mengoptimalkan peran PKK di masyarakat diharapkan tindakan pencegahan penyebaran yang dimulai dari keluarga dapat lebih maksimal. Bentuk kelompok-kelompok PKK dusun/lingkungan/RW, RT dan kelompok Dasa Wisma. Hilangkan stigma negatif PKK yang dianggap hanya untuk kumpul arisan saja, namun lebih kepada memberdayakan potensi yang ada.
Sosialisasikan program kegiatan secara masif hingga menyentuh seluruh keluarga yang ada di lingkungan sekitar. Laksanakan program yang telah dibuat dengan tindakan nyata, getoktularkan program tak hanya sebatas Dasa Wisma namun ke seluruh keluarga yang ada di lingkungan sekitar. Bangun sinergi antar Tim Penggerak PKK, kelompok PKK dan Dasa Wisma untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat.
Penulis ASN di BPS Provinsi Bali