Wagub Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengapresiasi kegiatan penelitian Universitas Warmadewa (Unwar) yang dipimpin Arkeolog, Dr. Anak Agung Gede Raka, M.Si. yang akan dijadikan dasar penyusunan buku, purana dan prasasti tentang keberadaan Pura Dasar Bhuana Gelgel, Kabupaten Klungkung. Hal itu disampaikannya saat menghadiri Forum Group Discussion (FGD) hasil penelitian Unwar yang dilaksanakan di Wantilan Pura Dasar Bhuana Gelgel bertepatan dengan Rahina Tumpak Landep, Sabtu (13/2).

Wagub Cok Ace menilai, apa yang dilaksanakan peneliti Unwar ini sangat bermanfaat. Karena melalui penelitian ini nantinya akan dihasilkan dokumen penting berupa buku, purana dan prasasti yang akan menjadi pedoman dan memberi informasi bagi generasi berikutnya.

Baca juga:  Wagub Buka Musda XI PPM Bali

Apalagi, keberadaan Pura Dasar Bhuana memiliki makna yang sangat penting dan strategis bagi Umat Hindu di Pulau Dewata. Disebutkan, keberadaan pelinggih di areal Pura Dasar Bhuana mencerminkan konsep penyatuan Krama Bali. “Ada pelinggih untuk semeton Brahmana, Satria, Pande dan Pasek. Sangat lengkap. Ini konsep yang luar biasa yang diwariskan leluhur kita,” ujarnya.

Selain keberadaan pelinggih yang mencerminkan penyatuan umat, dikatakan bahwa secara geografis pura ini juga berlokasi di sentral Pulau Bali. “Ida Lelangit memilih Gelgel sebagai lokasi pura pastinya berdasarkan pertimbangan khusus. Kenapa bukan di Tabanan, Jembrana, Bangli atau wilayah lain? Karena kalau kita analisa dan tarik garis lurus, Gelgel ini posisinya di tengah-tengah Pulau Bali,” imbuhnya.

ia menyebut pura ini sebagai cerminan Hyang Panca Dewata, menyatukan lima penjuru mata angin. Penglingsir Puri Ubud ini menambahkan, posisi Gelgel sebagai sentral Pulau Bali juga menjadi pertimbangan Pemprov Bali dalam menentukan lokasi pembangunan Pusat Kebudayaan Bali. “Pelan-pelan kita tata agar keberadaan tempat bersejarah ini dapat memberi manfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar khususnya dan krama Bali umumnya,” pungkasnya.

Baca juga:  Pj Bupati Gianyar dan Cok Ace ke Pasar Ubud, Proses Pemadaman Masih Berlangsung

Sambutan positif atas kegiatan penelitian ini juga disampaikan Ketua Paiketan Puri Puri Sejebag Bali (P3SB), Ida Dalem Semara Putra. Ia berpendapat, penyusunan purana merupakan hal yang sangat penting karena dapat memberi gambaran tentang keberadaan sebuah pura.

Ida Dalem Semara Putra berharap, hasil penelitian yang dilakukan Tim Peneliti Unwar bisa menjadi pedoman bagi mereka yang ingin mengetahui tentang Pura Dasar Bhuana Gelgel.

Baca juga:  Dari Jurusan Ini di SMKN 4 Bangli Minim Peminat hingga 2 Orang Tewas di Pegayaman

Sementara itu, Prof. I Made Suwitra selaku pemandu dalam acara FGD menyampaikan bahwa penelitian ini merupakan implementasi hibah dari Unwar. Penelitian dilaksanakan selama tiga tahun yang dibagi dalam tiga tahapan. “Tahun pertama kita target menghasilkan sebuah laporan atau buku, tahun kedua purana dan tahun ketiga berupa prasasti,” bebernya.

Arkeolog Unwar, Anak Agung Gede Raka yang berhalangan hadir secara langsung memaparkan secara singkat hasil penelitiannya tentang keberadaan Pura Dasar Bhuana Gelgel secara virtual. Berbagai masukan yang diberikan melalui FGD sudah ia catat untuk dijadikan dasar penyempurnaan dalam penyusunan buku, purana dan prasasti. Kegiatan FGD diawali dengan persembahyangan di Pura Dasar Bhuana Gelgel. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *