DENPASAR, BALIPOST.com – Sentuhan tanda tangan Gubernur Bali, Wayan Koster yang diberikan kepada pemilik Rumah Mode Kelas Dunia asal Perancis, Christian Dior Couture, S.A ternyata mampu membawa hasil tenun lokal Bali berupa Kain Tenun Endek Bali mendunia di masa pandemi Covid-19.
“Kami sangat bangga dan mengapresiasi, akhirnya keindahan dan kehangatan Tenun Endek Bali bisa dirasakan oleh masyarakat mancanegara. Semoga dengan kerja sama ini mampu menggerakkan kembali ekonomi di Bali yang sedang terdampak akibat pandemi Covid-19,” demikian sambutan yang disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan RI, Kasan saat menjadi saksi penandatanganan kerjasama antara Pemerintah Provinsi Bali melalui Gubernur Koster dengan Christian Dior Couture, S.A dalam mempromosikan Ekspresi Budaya Tradisional Indonesia untuk Tenun Endek Bali secara virtual dari Kota Jakarta, Kota Denpasar dan Paris, Perancis tepat pada Hari Suci Tilem Kaulu, Wraspati Pon Landep atau Kamis (11/2).
Sementara itu, Muhammad Arif Hidayat dari Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri menyampaikan komitmennya untuk mempromosikan dan melindungi kekayaan daerah. Pihaknya juga akan terus memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam upaya melestarikan adat, kebudayaan serta tradisi di masing-masing daerah. “Kami akan melakukan apapun untuk turut mempromosikan kekayaan daerah serta mempermudah kerjasama ini,” katanya di hadapan Gubernur Koster, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan RI, Kasan, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, I Gede Ngurah Swajaya, Duta Besar Indonesia untuk Perancis, Arrmanatha Christiawan Nasir, dan Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Koster.
Selanjutnya, ucapan selamat dan apresiasi juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, I Gede Ngurah Swajaya. Menurutnya, pihaknya akan terus berupaya memfasilitasi bentuk-bentuk kerjasama seperti ini antarnegara. Karena ini merupakan kontribusi nyata pemerintah daerah dalam usaha melindungi dan melestarikan warisan budayanya. “Saya harap kerjasama ini bisa menuai kesuksesan dan merembet ke bentuk kerjasama lainnya,” ujarnya.
Sedangkan vendor Christian Dior, CV Puri Bintang, Anak Agung Ngurah Manik serta Perajin Putri Ayu, Ida Ayu Puspita Hartaty menyampaikan rasa terima kasih kepada Gubernur Bali, Wayan Koster serta Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Koster atas kerja kerasnya memfasilitasi perajin Tenun Endek Bali ke dunia internasional, melalui kerjasama dengan rumah mode dunia asal Perancis, Christian Dior.
Pihak vendor Puri Bintang mengaku untuk memenuhi ekpektasi rumah mode dunia ini, proses pengerjaan Kain Tenun Endek motif Bali asli ini memang dilakukan dengan kualitas kontrol yang ketat. “Seperti biasanya kami menggunakan sisir 30 untuk motif kain, namun sekarang kami menggunakan motif sisir 70. Memang ada sedikit lonjakan harga, namun motif seperti ini kami optimis bisa dijual di Bali juga,” jelasnya seraya berharap dengan kerjasama ini bisa mempengaruhi penjualan yang sempat sepi di masa pandemi Covid-19.
Hal senada dilontarkan Perajin Putri Ayu, Ida Ayu Puspita Hartaty. Ie menegaskan, kerjasama ini memberikan dampak positif terhadap penenun atau perajin Kain Tenun Endek Bali yang sempat dirumahkan karena pandemi. “Untuk memenuhi pesanan Christian Dior, kami di Perajin Putri Ayu menggandeng 45 penenun Bali, di antaranya 30 penenun dari Blahbatuh yang merupakan asuhan Putri Ayu, 6 penenun Srisedana Sukawati dan sisanya 9 penenun dari Giri Putri Bangli,” katanya seraya menceritakan, dengan mendunianya Kain Tenun Endek Bali, pihaknya saat ini mengalami lonjakan pemesanan kain endek dengan motif yang sama seperti Christian Dior, dan semoga dengan hadirnya Surat Edaran Nomor 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali yang sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali yang sudah diimplementasikan dalam Pameran Bali Bangkit mampu memberikan dampak positif kepada perajin tenun lokal Bali.
Mendengar hal itu, Gubernur Koster menyatakan segala perjuangan panjang yang dilakukan pemerintah ini bertujuan untuk membantu para perajin IKM/UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Sehingga untuk mewujudkannya, diawali terlebih dahulu dengan membuat regulasi yang berpihak kepada industri kecil dan menengah lokal Bali, apalagi pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda berakhir. “Regulasi yang wajib kita implementasikan ini pula sebagai upaya kami di dalam melestarikan warisan budaya Bali,” ujar Gubernur Bali jebolan ITB tersebut.
Gubernur Koster kepada Christian Dior berharap agar menggunakan Kain Tenun Endek Bali ini dengan sebaik-baiknya, dijaga sebaik-baiknya sehingga taksu Kain Tenun Endek Bali bisa dirasakan oleh masyarakat dunia. “Saya berharap Kain Tenun Endek Bali makin dikenal dunia, sehingga bisa berdampak bagi kesejahteraan perajin dan masyarakat Bali,” katanya. (Winatha/balipost)