AMLAPURA, BALIPOST.com – Pemkab Karangasem rupanya serius dan fokus ingin menekan kebocoran di sektor galian C untuk meningkatkan pendapatan tahun ini. Caranya, mereka melakukan pengawasan secara ketat terhadap portal galian dan jalur-jalur tikus yang sering dilalui oleh para sopir truk nakal guna menghindari pembayaran pajak.
Plt. BPKAD Karangasem, I Wayan Purna, Senin (15/2) mengungkapkan, untuk menekan kebocoran yang terjadi selama ini, pihaknya telah melakukan berbagai upaya. Yakni, telah melakukan uji petik paktur terhadap truk yang mengangkut material galian c setiap harinya di masing-masing portal resmi milik pemkab Karangasem. “Dalam uji petik ini kita melibatkan Satpol PP, Dishub, masing-masing OPD. Uji petik paktur ini sudah mulai dilakukan sejak 1 Februari lalu” Ucapnya.
Purna, menambahkan, uji petik ini dilakukan untuk memastikan berapa truk yang keluar masuk galian c. Selain memperketat pengawasan di masing-masing galian c untuk menghindari adanya permainan antara penjaga portal dan pemilik galian c, pihaknya juga telah menjaga menggeser portal ke jalur-jalur tikus yang dilintasi oleh sopir-sopir truk nakal untuk menghindsri pembayaran faktur.
“Seperti yang terjadi sebelumnya di Rendang. Banyak truk pengangkut material galian melintasi jalur tikus sampai dikekuhkan warga. Dan itu sudah kita tindak lanjuti dengan penggeseran pos portal. Termasuk di Bebandem, yakni di Liligundi, Tunggak dipindahkan ke Kayu Putih. Sehingga tidak ada lagi truk-truk galian bisa melewati jalur tikus lagi,” Katanya.
Sementara itu, Sekda Karangasem, I Ketut Sedana Merta, menjelaskan, pihaknya bakal terus berbenah untuk dapat meningkatkan PAD dari sektor galian c ini. Pasalnya, sektor ini saat merupakan satu-satunya yang paking diandalkan untuk PAD Karangasem di tengah situasi pandemi covid-19. “Bila PAD naik, maka kita bisa meningkatkan pembangunan di daerah,” katanya. (Eka Prananda/Balipost).