DENPASAR, BALIPOST.com – STKIP Suar Bangli kini resmi berubah bentuk menjadi Institut Teknologi dan Pendidikan Markandeya Bali dengan Tambahan Prodi Baru S1 Sistem Informasi (SI). SK Mendikbud yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi ini, diserahkan langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah VIII Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, SE, M.Si., kepada Ketua Yayasan Kresna Andhi Mandiri Drs. I Wayan Soklat Arsana, M.M., M.AP, Senin (15/2) di kantor LLDIKTI Wilayah VIII.
Ketua Yayasan Kresna Andhi Mandiri Drs. I Wayan Soklat Arsana, M.M., M.AP, sebagai Ketua Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi merasa bersyukur dan bangga terhadap amanah perubahan bentuk, baik yayasan maupun perguruan tinggi dari STKIP Suar Bali menjadi Institut Teknologi dan Pendidikan Markandeya Bali. Oleh karena itu, sebagai lembaga terutama badan penyelenggara pihaknya akan selalu mengawal terhadap penyelenggaraan pendidikan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana (Sarpras).
Selain itu juga akan dilakukan peningkatan kualitas SDM baik dosen maupun pegawai. Tak berhenti sampai di sana, untuk meningkatkan relasi, juga akan memperluas kerjasama baik di tingkat lokal, nasional dan internasional. “Sehingga dengan apa yang kami lakukan ini, ke depan kami berharap alumni bisa bersaing baik nasional maupun internasional,” harapnya.
Diungkapkannya, sebelumnya Institut Teknologi dan Pendidikan Markandeya Bali, hanya memiliki 3 prodi yakni pendidikan bahasa Inggris, pendidikan Bahasa Indonesia dan pendidikan Guru Sekolah Dasar yang sudah terakreditasi B. Saat ini kata dia, mulai dikembangkan dengan penambahan satu prodi yakni Sistem Informasi (SI) yang tentunya juga sudah terakreditasi standar minimal. “Dengan penambahan satu prodi baru ini, terutama di wilayah timur yakni Bangli, Gianyar, Klungkung dan Karangasem tahun ini sudah siap menerima mahasiswa baru,” ujarnya.
Sementara, Kepala LL Dikti Wilayah 8 Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, SE, M.Si., menyampaikan, perubahan suatu lembaga adalah ciri yang bagus. Setiap perguruan tinggi menurutnya, kalau sudah berubah, entah berubah bentuk atau menambah prodi, itu berarti bagus, berarti ada dinamika dan perguruan tinggi termasuk hidup.
Pihaknya berharap, dengan perubahan ini, nantinya pengelolaan perguruan tinggi bisa lebih baik dan maju. Karena kunci dari keberhasilan adalah manajemen bagus, tidak hanya dilihat dari banyaknya jumlah mahasiswa, namun pengelolaan juga harus baik. “Dari STKIP menjadi Institut, berarti bagus ada kemajuan. Dengan semakin banyak prodi, tentu semakin banyak juga pilihan masyarakat untuk memilih kampus. Artinya institut ini bisa menawarkan berbagai macam prodi khusus di bidang pendidikan dan teknologi” terangnya.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan, dengan perubahan ini, tentu yang diuntungkan adalah masyarakat Bangli. Sehingga masyarakat Bangli tidak perlu keluar untuk kuliah bahkan nantinya dengan semakin banyaknya yang berkuliah di Bangli, perekonomian di Bangli juga bisa berputar. “Dengan ini, Bangli juga bisa mendapat tumpahan mahasiswa dari Klungkung, Karangasem dan Gianyar. Yang dampaknya dari segi ekonomi ada,” ujarnya. (Adv/balipost)