AMLAPURA, BALIPOST.com – Jasad mengambang ditemukan tim gabungan Basarnas, Bakamla, Satpol Air, BPBD, di Perairan Watu Klotok, Klungkung, pada Selasa (17/2). Diduga jasad itu merupakan salah satu pemancing yang hilang di perairan Pantai Mimba, Sabtu (13/2).
Kasat Polair Polres Karangasem, AKP I Gusti Agung Bagus Suteja, saat diwawacarai di Kamar Jenazah RSUD Karangasem, pada Rabu (17/1) mengungkapkan, berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan, mayat yang ditemukan tim gabungan yang mengambang di perairan Watu Klotok, Klungkung bukan merupakan salah satu korban pemancing yang hilang di Pantai Mimba. “Dari pihak keluarga tidak mengakui jenazah sebagai keluarganya. Karena ciri-ciri mayat yang ditemukan tidak sesuai dengan salah salah satu korban pemancing yang hilang di Mimba. Sesuai pengakuan pihak keluarga, kalau korban memiliki tato di tubuh. Sedangkan mayat ini tidak ada tatonya. Jadi, saat ini mayat masih Mr X,” ucapnya.
Suteja, menambahkan, berdasarkan hasil awal pemeriksaan luar (PL) yang dilakukan oleh dr. Ni Nyoman Sri Purnami Desi, S. Ked., identitas jenazah dievakuasi di Klotok, yakni berjenis kelamin laki-laki dengan usia 40 tahun. Selain itu, memilik berat badan 80 kg, tinggi badan 163 cm, disunat, bentuk kepala bulat, rambut kepala belakang lurus jarang dengan panjang rata-rata 5 cm. “Tanda pembusukan seluruh tubuh. Diperkirakan (meninggal, red) lebih dari 5 hari,” jelasnya.
Suteja, menambahkan, karena mayat bukan dari tiga pemancing itu, maka selanjutnya jenazah bakal dikirim ke Klungkung. Pasalnya, penemuan mayat atau TKP ditemukan di wilayah Klungkung.
Jasad ini diarahkan ke Karangasem karena mayat diduga merupakan salah satu korban dari tiga pemencing yang hilang di Perairan Mimba. “Kita masih selesaikan administrasi dulu dan serah terima jenazah. Setelah itu, jenazah baru akan dikirim ke RSUP Sanglah Denpasar,” katanya.
Tiga pemancing dilaporkan hilang pada Sabtu di perairan Pantai Mimba. Mereka adalah I Kadek Rena (33), I Wayan Abdiana (30), dan I Gede Satya. Dua pemancing dari Desa Duda Selat dan satu pemancing dari Desa Sibetan. (Eka Parananda/balipost)