DENPASAR , BALIPOST.com – Proses vaksinasi COVID-19 di Bali dosis 1 yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan (nakes) saat ini sudah mencapai 35.353 orang (96 persen) dari 36.843 sasaran nakes yang divaksinasi. Sementara untuk vaksinasi dosis kedua, saat ini baru mencapai 62,2 persen atau sebanyak 23.063 orang dari sasaran.
Dikonfirmasi soal ini, Kepala Dinas Kesehatan Bali, dr. Ketut Suarjaya, mengatakan lambatnya capaian vaksinasi dosis 2 ini dikarenakan belum dikirimnya vaksin dari pusat.
Terkait distribusi vaksin ini, pihaknya masih menunggu rapat virtual dengan pusat pada Jumat (19/2).
Memang diakuinya, ada keterlambatan pengiriman. Di Jakarta sudah menerima, namun Bali belum. “Jawdalnya Kamis kemarin, namun tertunda. Mungkin keterlambatam ini diakibatkan oleh proses pengemasan vaksin, karena terlalu banyak. Mohon bersabar dulu,” katanya.
Untuk target yang disampaikan Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Letjen TNI Doni Monardo agar pengendalian COVID-19 bisa tercapai pada Agustus ini, dirinya menyebut target itu bisa saja terealisasi. Sepanjang masyarakat dan semua orang disiplin, tentu target itu bisa lebih cepat selesai. “Kembali ke disiplin masing-masing. Vaksinasi yang sudah dilakukan sebagai salah satu upaya. Mudah-mudahan target ini bisa tercapai,”katanya.
Dalam upaya menekan penyebaran COVID-19 ini, aktivitas tracing dan testing di Bali telah dilakukan maksimal. Dikatakan, dalam satu kasus, minimal ada 20-30 orang yang ditracing dan dites. Bahkan di lapangan, kini juga dibantu oleh TNI, Polri untuk melakukan tracing. “Dari hasil tracing itu, barulah akan dilakukan testing minimal 20-30 orang. Kalau masyarakat atau kita semua belum disiplin, saat melakukan tracing, testing, bisa saja kasus akan lebih banyak. Kuncinya adalah disiplin sebenarnya,” terangnya. (Yudi Karnaedi/balipost)