Kain endek yang dijual di pasar seni. (BP/dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung, sejak dulu telah memperhatikan keberadaan perajin endek di daerahnya. Pemerintah setempat melalui, Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan berupaya membantu pemasaran produk yang dihasilkan.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Badung, I Made Widiana, mengatakan pihaknya memilik empat kelompok perajin endek yang berada di wilayah Badung Utara. Kelompok ini memiliki ciri khas masing-masing.

“Kami memiliki empat perajin endek, yakni Tenun Getasan, Tenun Pererenan, Tenun Sibang Kaja, Tenun Mambal. Masing-masing dari endek ini memiliki ciri khas berbeda, seperti Endek Jepun di Mambal, Endek Jegeg Bagus di Pererenan, Endek Fortuna di Getasan dan Endek Gurita di Sibang,” ujarnya.

Baca juga:  Di Tabanan, Belum Ada Perajin Tekuni Endek

Menurutnya, pihaknya selalu merekomendasikan tenun endek hasil perajin di Gumi Keris untuk dimanfaatkan sebagai seragam. “Perhatian kami mengarahkan pada pembeli maupuan stakeholder yang membutuhkan endek untuk membeli endek pada perajin lokal,” katanya.

Terkait dukungan permodalan yang diberikan di tengah pandemi Covid-19, kata Made Widiana telah diberikan melalui dana Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM). “Untuk bantuan stimulus BPUM dari kementerian, namun berapa perajin yang dapat kami tidak memegang data karena penyalurannya tidak melalui dinas,” terangnya.

Baca juga:  MRT Segera Direalisasikan di Badung, Pemkab Rancang Pangkalannya

Senada dikatakan Ketua DPRD Badung, Putu Parwata. Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan sebagai legislatif pihaknya selalu mendorong keberadaan UMKM terutama perajin tenun endek, sehingga dapat bersaing. “Kami pasti mendorong kebijakan memajukan UMKM yang bergelut sebagai perajin tenun endek. Hanya saja kami berharap perajin konsisten dari hulu hingga hilir sampai market terbuka dan berkelanjutan,” jelasnya.

Dikatakan, kain tenun endek yang dihasilkan oleh perajin di Badung banyak diminati, karena memiliki ciri khas yang berbeda-beda. “Hanya saja produksinya masih sedikit, sehingga dari kuantitas dan kualitas perlu ditinggkatkan untuk dapat bersaing di pasaran,” pungkasnya. (Parwata/balipost)

Baca juga:  Kelola Keuangan Sendiri, 8 Tips Budgeting Ini Wajib Disimak
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *