JAKARTA, BALIPOST.com – Sebanyak 52 paus pilot sirip pendek terdampar di Pantai Modung, Bangkalan, Madura pada Kamis (18/2). Akhirnya 51 diantaranya mati.
Kematian puluhan paus ini mendapatkan perhatian Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Dikutip dari Kantor Berita Antara, KKP berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait dalam mengkaji lebih lanjut penyebab dari kejadian puluhan paus pilot terdampar di Pantai Modung, Kabupaten Bangkalan, Madura, Provinsi Jawa Timur.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Tb. Haeru Rahayu, Sabtu (20/2), menjelaskan bahwa penyebab terjadinya paus pilot terdampar akan didalami lebih lanjut. “Dugaan sementara adalah salah satu paus, diduga pimpinannya sakit sehingga rombongan paus ini mengikuti pimpinan paus pilot yang sakit dan menunggu di pinggir pantai,” kata Tb Haeru Rahayu.
Ia memaparkan, secara alamiah, paus yang sakit biasanya kerap akan ke pinggir pantai dan akhirnya mati. Untuk diketahui, lanjutnya, perilaku paus pilot adalah bergerombol, dipimpin oleh seekor pilot yang ukuran tubuhnya lebih besar.
Dari pengukuran lapangan, diperoleh panjang tubuh paus pilot yang terdampar bervariasi antara 2 hingga 3,5 meter. Paus yang paling besar diidentifikasi berjenis kelamin betina dengan panjang 3,5 meter.
“Salah satu dugaan mengapa paus pilot beruaya hingga ke Selat Madura yakni dikarenakan paus sedang migrasi di perairan tropis Indonesia dan salah satu daerah ruayanya adalah Selat Madura seperti yang terjadi tahun 2016,” paparnya.
Terkait dugaan bahwa La Nina atau gelombang besar yang menjadi penyebabnya, ia menyatakan hal itu masih belum bisa dikonfirmasi.
Data KKP yang dihimpun oleh Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, kejadian terdampar terakhir pada tahun 2016 di Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Saat itu terdapat 32 ekor paus dengan spesies yang sama. (kmb/balipost)