Peralatan tenun tradisional Bali untuk membuat kain endek. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bangli mencatatt perajin endek di kabupaten itu hanya ada satu. Dalam mendukung kerajinan tenun lokal endek, Disperindag Bangli pernah memberikan bantuan alat tenun.

Menurut Kabid Perindag Gede Purwana Kardha, selain bantuan alat tenun, Dekranasda juga ikut membantu mencarikan pembeli serta menjadikan perajin sebagai narasumber. “Produk yang dihasilkan juga dijadikan cinderamata kabupaten Bangli ketika ada tamu atau Bangli bertamu ke daerah lain,” ungkapnya.

Baca juga:  Pertahankan Luasan Lahan Pertanian, Tabanan Menuju Pertanian Organik

Ke depan Disperindag Bangli akan berupaya membantu agar produk endek yang dihasilkan perajin lokal bisa masuk pasar digital. Caranya dengan memberikan pelatihan digital marketing. Direncanakan Maret ini mulai terlaksana.

Mengenai minimnya jumlah perajin endek di Bangli, menurut Kardha, kerajinan tenun butuh skill khusus. Keahlian, investasi, keuntungan, pasar/permintaan menjadi satu kesatuan yang mempengaruhi terlahirnya perajin endek baru.

Dengan adanya kebijakan Gubernur soal penggunaan busana endek setiap Selasa, tidak menutup kemungkinan akan terlahir perajin tenun baru. “Siapa tahu ketika demand lebih besar dari supply akan lahir perajin-perajin baru,” pungkasnya. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Soal Izin Lokasi Reklamasi Teluk Benoa, Pemprov Mengaku Belum Terima Tembusan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *