DENPASAR, BALIPOST.com – Kemajuan teknologi dimanfaatkan pelaku prostitusi menjajakan dirinya lewat dunia maya. Agar sulit dilacak aparat kepolisian, umumnya pelaku berkamuflase pertemanan.
Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Dewa Anom Danujaya, Minggu (21/2), mengatakan modus prostitusi online ini ada koordinatornya, tapi kebanyakan personal. Namun, pihaknya tetap menyelidiki lokasi yang biasa dipakai ajang transaksi prostitusi online.
“Kami tetap concern mengenai prostitusi online ini. Jika ada masyarakat tahu, silahkan informasikan ke kami dan pasti ditindaklanjuti,” tegasnya.
Namun saat ini pelaku kebanyakan menjalankan aksinya secara personal. Selain itu tawar-menawar dilakukan secara online atau lewat aplikasi antara pelaku dengan pelanggannya.
“Kalau mereka ini ada koordinator atau germonya, bisa diproses pidana. Tapi kalau sifatnya personal maka hanya bisa ditipiring dan Satpol PP bisa menindaknya,” ungkap mantan Kapolsek Kuta Utara ini.
Meski demikian, pihaknya akan tetap menyelidiki prostitusi online yang terjadi di Denpasar. Ia pun meminta pemilik hotel, penginapan atau kos-kosan ikut memantau aktivitas tamu atau penghuni kosnya. “Upaya cegah dini gangguan kamtibmas harus dilakukan semua pihak. Mudah-mudahan situasi Denpasar , Bali pada umunya tetap aman dan kondusif,” ujar perwira melati satu asal Gianyar ini. (Kerta Negara/balipost)