I Dewa Gede Rai. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kebijakan Pemerintah Pusat melalui BNPN tentang penghentian isolasi bagi penderita COVID-19 di hotel akibat terkendala anggaran, juga berdampak di Denpasar. Namun, Pemkot Denpasar tetap berusaha untuk bisa melakukan isolasi di hotel.

Karena itu, kini mulai dilakukan penjajakan untuk mendapatkan hotel yang bisa menjadi tempat isolasi. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Denpasar, Dewa Gede Rai, Senin (22/2) mengatakan, pihaknya sudah mendapat informasi tentang penghentian sementara pelaksanaan isolasi pasien positif COVID-19 di hotel.

Baca juga:  Karangasem Alami Lonjakan Kasus Positif COVID-19, Ini 10 Desa Asal Pasien

Karena itu, Pemkot Denpasar menerapkan isolasi mandiri. Isolasi mandiri ini dilakukan untuk orang tanpa gejala serta gejala ringan (OTG-GR). “Kita tetap berusaha untuk bisa melakukan isolasi di hotel. Terlebih dari hasil rapat kami dengan tim, akan melakukan penjajakan hotel, agar bisa melakukan isolasi di hotel kembali,” ujar Dewa Rai.

Pihaknya pun mengaku sudah melaporkan keputusan rapat tersebut kepada Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Denpasar, I Made Toya. Selanjutnya Plh. Wali Kota Denpasar menugaskan Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, I.B. Joni Arimbawa untuk melakukan penjajagan hotel.

Baca juga:  Rapid Test Reaktif, Belasan Warga Werdi Bhuwana Jalani Swab

“Saat ini BPBD sedang mencari hotel yang sesuai dengan ketersediaan anggaran kami. Untuk jumlah kamar juga belum bisa kami tentukan karena belum tahu, berapa biayanya,” imbuhnya.

Keinginan untuk tetap melakukan isolasi di hotel, karena ketika dilakukan secara mandiri, akan sangat rentan terjadi penularan. Apalagi saat ini kluster keluarga mendominasi kasus positif COVID-19 di Denpasar. “Untuk pengawasan isolasinya, kami sudah mengaktifkan satgas desa/kelurahan bahkan sampai tingkat banjar dan dusun,” katanya.

Baca juga:  Jerinx Dites Swab, Pengacaranya Nyatakan Ini

Sementara itu, untuk masyarakat yang mengikuti isolasi mandiri, Pemkot Denpasar juga menyediakan paket sembako sebanyak 2.500 paket. Dimana satu paket sembako ini bernilai Rp 300 ribu. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *