DENPASAR, BALIPOST.com – Rakerprov KONI Bali akan digelar secara virtual pada Selasa (9/3). Rakerprov akan melibatkan seluruh KONI dari kota dan kabupaten se-Bali, pengprov cabor, serta organisasi fungsional keolahragaan.
Rakerprov diselenggarakan sebagai pertanggungjawaban segala kegiatan selama 2020, sekaligus penyusunan program 2021 utamanya menyangkut persiapan PON Papua. Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi, di Denpasar, Selasa (23/2) menyatakan, selama pandemi COVID-19 banyak kegiatan olahraga yang vakum.
Kendati demikian, Suwandi ingin mengetahui kegiatan apa saja yang dilaksanakan baik KONI maupun pengprov cabor selama 2020. “Intinya, kami fokus pada pelaksanaan Pelatda atlet PON yang dimasukkan dalam program 2021 ini,” sebut dia.
Ia memaklumi, untuk laporan pertanggungjawaban baik kegiatan olahraga maupun keuangan tergolong minim, mengingat masih dalam situasi pandemi COVID-19. “Dalam agenda Rakerprov kami juga akan membahas persiapan pelaksanaan Porprov Bali di Badung, pada 2022,” terangnya.
Suwandi mengingatkan, persyaratan untuk menjadi anggota KONI Bali, pengprov cabor baru harus melaporkan kegiatannya termasuk minimal memiliki lima kepengurusan yang tersebar di kota dan kabupaten se-Bali. “Kami juga akan kembali melakukan inventarisasi, apakah organisasi yang bernaung di bawah KONI Bali masih memiliki kegiatan berikut lengkap dengan kepengurusannya,” tuturnya.
Dijelaskannya, KONI Bali juga ingin mengetahui sekaligus bertatap muka langsung dengan atlet berikut pelatih, utamanya dalam persiapan sebelum berlaga ke PON Papua. “Tatap muka dengan pengprov cabor kami lakukan mulai pekan ini. Tujuannya, untuk menanyakan persiapan bertanding ke PON Papua, berikut program yang diajukan apakah perlu disempurnakan atau dievaluasi,” katanya.
Sementara, Sekum KONI Bali, IGN Oka Darmawan menambahkan, Rakerprov juga akan mengecek apakah organisasi di bawah KONI masih aktif atau sudah tidak melakukan aktivitas. Oka Darmawan merinci, anggota KONI Bali terdiri atas 9 KONI kota dan kabupaten, ditambah 48 pengprov cabor, serta organisasi fungsional keolahragaan. “Kami juga ingin tahu anggota KONI yang masih eksis,” ucapnya. (Daniel Fajry/balipost)