DENPASAR, BALIPOST.com – Terkait temuan sosok mayat perempuan di kawasan pantai Bingin, Pecatu, Rabu (24/2), pihak Forensik RSUP Sanglah sudah melakukan pemeriksaan luar. Identitas dari mayat perempuan yang diduga jatuh saat selfie itu masih belum ada titik terang hingga Kamis (25/2) pagi.
Menurut dr. Nola Gunawan selaku Dokter Penanggung jawab Pasien Instalasi Forensik RSUP Sanglah, pihaknya menerima mayat tersebut pada pukul 09.00 WITA, Rabu (24/2). Dari pemeriksaan yang sudah dilakukan, ditemukan memar di kedua lengan, tungkai dan punggung akibat kekerasan tumpul.
Pihaknya tidak bisa memastikan, kekerasan tumpul yang dialami akibat apa. Dia juga menyebutkan ada patah tulang di bagian pergelangannya. “Ada beberapa memar akibat kekerasan tumpul. Dan untuk identitasnya belum diketahui,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (25/2).
Luka akibat benda tumpul tersebut ditemukan seperti memar di lengan, punggung, serta tungkai. Sementara untuk identitas jenazah, belum jelas apakah WNA, karena dari jenazah tersebut belum ada identitasnya.
Ditanya soal autopsi, pihaknya masih menunggu keterangan lebih lanjut dari penyidik. “Masih belum tahu untuk autopsinya, karena belum mendapat keterangan dari penyidik,” pungkasnya.
Dilihat dari ciri-ciri fisik, Miss X ini memiliki kulit putih dan rambut berwarna gelap dengan panjang sekitar bawah pundak. Saat ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa, miss x mengenakan kain lembaran berwarna merah.
Sebelumnya, Pengawas Balawista Pecatu, Wayan Somer selaku penanggungjawab evakuasi jasad Miss X menuturkan, saat ditemukan korban dalam keadaan menengadah tanpa identitas sama sekali. Korban dalam kondisi mengalami patah tulang serta mata bengkak dan membiru. Kuat dugaan, korban jatuh dari atas tebing di atas pantai tersebut.
Awal mula penemuan mayat, kata Somer, dari laporan seorang pemancing bernama Putu Sanjaya (24) dari Lingkungan Bingin, Desa Pecatu sekitar 7.40 WITA. Saksi melihat sesosok wanita tergeletak dan langsung dilaporkan ke kepala lingkungan setempat dan diteruskan ke Balawista Pos Bingin dan Dreamland. (Yudi Karnaedi/balipost)