DENPASAR, BALIPOST.com – Sejatinya kehadiran cabor bola tangan sudah cukup lama di Bali. Akan tetapi, pembinaan cabor ini sejak 2008 silam kurang maksimal. Oleh sebab itu, kehadiran Pengprov Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Bali, diharapkan mampu kembali menggeliatkan pembinaan olahraga bola tangan, berikut prestasi yang direngkuhnya.
Waketum Pengprov ABTI Bali Dr. Wayan Repiyasa, di Denpasar, Rabu (24/2) menerangkan, sebenarnya olahraga bola tangan ini cukup lama dikenal di Pulau Dewata. Hanya, sayangnya pembinaannya kurang maksimal, sehingga prestasinya juga belum cemerlang. Oleh sebab itu, kepengurusan ABTI sekarang ini diharapkan mampu menggelorakan pembinaan olahraga bola tangan ke seluruh pelosok Bali.
“Hingga kini kami baru memiliki kepengurusan di Badung dan Buleleng,” ucap pria yang merebut gelar doktor pada usia 29 tahun di bidang Ilmu Keolahragaan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini. Dikemukakan, karena cukup lama olahraga bola tangan berkembang di Pulau Seribu Pura ini, maka Bali memiliki pelatih bersertifikat internasional Kadek Ari.
“Kadek Ari mengantongi lisensi dari Internasional Handball Amateur Federation (IHAF),” jelas Repiyasa. Selain itu, Bali juga memiliki wasit nasional Kadek Suardika. Menurut dia, ABTI Bali ingin ekspansi dan mengembangkan sayap ke seluruh kabupaten dan kota se-Bali. Caranya, saat ini Bali memiliki 14 pelatih daerah, berikut 14 wasit daerah. “Ke depan kami ingin seluruh kabupaten dan kota terbentuk pengkab dan pengkot ABTI se-Bali,” tandasnya.
Karena itu, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari KONI kabupaten dan kota, demi resminya terbentuk kepengurusan ABTI di seluruh daerah. “Kami ingin bermunculan bibit-bibit pemain bola tangan dari seluruh daerah di Bali,” terangnya.
Untuk itu, Repiyasa punya obsesi supaya Bali mampu berkiprah di kancah nasional. Apalagi, cabor bola tangan sudah resmi dipertandingkan pada tiap hajatan multievent, mulai PON, SEA Games, Asian Games, sampai Olimpiade. “Untuk tahap awal ini kami ingin prestasi bola tangan Bali bisa mencapai ke level nasional,” ungkapnya. (Daniel Fajry/balipost)