MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan untuk pengembangan sayuran hidroponik. Upaya ini sebagai program untuk masyarakat bertahan di tengah pandemi COVID-19. Hal itu diungkapkan Pelaksana Harian (Plh) Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa saat melakukan tatap muka dengan petugas penyuluh pertanian lapangan, Kamis (25/2).
Birokrat asal Pecatu, Kuta Selatan ini meminta para penyuluh pertanian mensosialisasikan sayuran hidroponik agar terus dikembangkan, sehingga nantinya akan menjadi budidaya dan komoditas yang memiliki nilai jual tinggi.
“Kami berharap kepada Kadis Pertanian dan Pangan bersama jajarannya untuk mensosialisasikan dan mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan mengembangkan sayuran hidroponik. Karena tidak perlu lahan yang luas, biayanya juga cukup murah, yang paling penting di masa pandemi ini, minimal dapat untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga,” ungkapnya.
Dia berharap kepada Dinas Pertanian dan Pangan agar mengembangkan sayuran hidroponik ini sebagai program untuk masyarakat di tengah pandemi COVID-19. “Tentu ini menjadi salah satu solusi dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat di masing-masing rumah tangga,” katanya.
Made Suparsa, salah seorang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) mengatakan bertani sayuran hidroponik dapat dilakukan untuk semua sayuran. Di BPP Abiansemal saat ini dikembangkan pakcoy dan selada karena nilai ekonomisnya cukup tinggi.
“Sayuran yang dipanen umurnya 27 hari dan sudah layak dipanen. Pemeliharaanya dengan sistem pengaliran air, untuk pemasaran baru sebatas pasar lokal,” jelasnya.
Bagi masyarakat, terlebih bagi yang akan pensiun sangat cocok menanam sayuran hidroponik, disamping tidak memerlukan lahan yang luas, dari segi biaya juga sedikit dan pemeliharaanya cukup sederhana. “Berkebun hidroponik merupakan solusi bertani organik,” pungkasnya. (Adv/balipost)