DENPASAR, BALIPOST.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mengatakan Indonesia akan mengalami hari tanpa bayangan di 2021. Kejadian hari tanpa bayangan ini akan dialami Bali pada 26 dan 27 Februari 2021 ini.
Dalam rilisnya, BMKG menyebutkan hari tanpa bayangan pada 26 Februari 2021 akan terjadi di wilayah Denpasar, Gianyar, Klungkung, Tabanan dan Bangli. Sedangkan pada 27 Februari 2021 akan terjadi di wilayah Jembrana, Singaraja dan Karangasem.
Di wilayah Denpasar hari tanpa bayangan akan terjadi pada pukul 12.32.02 WITA, Gianyar pukul 12.31.35 WITA, Klungkung pukul 12.31.17 WITA, Tabanan pukul 12.32.23 WITA, dan Bangli pukul 12.31.26 WITA. Sedangkan di Kabupten Jembrana terjadi pada pukul 12.34.26 WITA, Singaraja pukul 12.32.21 WITA, dan Karangasem pukul 12.30.19 WITA.
Sub Koordinator Bidang Pengumpulan dan Penyebaran BBMKG Wilayah III Denpasar, Dwi Hartanto, mengatakan kulminasi atau transit atau istiwa’ adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama. Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.
Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat “menghilang”, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan. Dijelaskan, hari tanpa bayangan terjadi karena bidang ekuator bumi/bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika/bidang revolusi Bumi, sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat LU – 23,5 derajat LS.
Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari. Pada tahun ini, Matahari tepat berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2021 pukul 16.37 WIB dan 23 September 2021 pukul 02.21 WIB. Adapun pada 21 Juni 2021 pukul 10.32 WIB, matahari berada di titik balik Utara dan pada 21 Desember 2021 pukul 22.59 WIB Matahari berada di titik balik Selatan. (Winatha/balipost)