SEMARAPURA, BALIPOST.com – Endek lokal Bali pernah berjaya pada masanya. Namun, gempuran endek luar Bali, ditambah pandemi COVID-19 membuat produksi endek lokal sempat merosot.
Dengan adanya kebijakan Gubernur Bali soal penggunaan baju endek, Industri Endek Lokal mulai bergairah lagi. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Klungkung, juga kembali akan melakukan upaya-upaya pemberdayaan bagi para perajin dan wirausaha muda, melalui wadah Yowana Kreatif Center. Kepala Disperinaker Klungkung, Wayan Sumarta, Kamis (25/2) mengatakan pihaknya sudah me-review kembali para perajin endek yang ada di Klungkung.
Sebab, dengan kebijakan pemakaian endek oleh Gubernur Bali ini, pasar endek lokal Bali menjadi lebih terbuka. Melihat tren saat ini, maka peluang ini tentu juga bisa dimanfaatkan oleh wirausaha baru, terutama dari kalangan generasi muda.
Maka wadah di dalam Komunitas Yowana Kreatif Center ini, sangat tepat diberdayakan, untuk memanfaatkan peluang sekecil apapun di masa pandemi ini. “Ini sebuah wadah yang akan dibentuk bapak bupati, untuk para enterpreneur muda, guna menampung kreativitas anak-anak muda kita. Tidak hanya soal endek, tetapi semua potensi UKM Klungkung. Tujuan besarnya adalah, mampu melahirkan produk inovatif yang bisa menjadi oleh-oleh khas Klungkung dan interpreneur masuk desa,” kata Sumarta, didampingi Kabid Pelatihan dan Produktivitas Kadek Sukadana dan Kabid Perindustrian Wayan Merta.
Dengan wadah ini, para wirausaha baru akan berkumpul dan bisa saling melihat peluang yang ada. Aktivitas yang terbangun dalam visi yang sama, yakni melahirkan produk baru yang inovatif. Bahkan, bisa saling mengisi dan menyempurnakan sesuai kemampuan dan kebutuhannya.
Sehingga mampu membuka kesempatan peluang kerja baru, sejalan dengan program daerah dalam melakukan upaya pemberdayaan dan pelatihan, untuk membuka peluang kerja seluas-luasnya. Seperti apa nanti pengaturannya, sedang diformulasikan lebih lanjut, agar wadah ini menjadi efektif.
Selain itu, pemasaran khusus endek, juga dilakukan bekerjasama dengan Dekranasda Klungkung. Disperindag mendukung upaya pemasaran secara digital, dengan menggandeng sejumlah marketplace.
Ini sudah dilakukan di masa pandemi ini, sehingga cukup membantu pelaku UKM untuk tetap bertahan. Sebab, dengan cara ini, prokes tetap berjalan. Karena tidak bersentuhan langsung, tetapi penjualan tetap berjalan.
Selain menggarap endek lewat Yowana Kreatif Center, Disperindag UKM juga mendukung masyarakat yang menjadi wirausaha baru, dengan menggarap peluang lain. Seperti IKM (Industri Kecil Menengah) Made Kele dan life skill lainnya yang dapat berkembang dimasa pandemi ini. Mereka membutuhkan pendampingan dan bantuan pemasaran, untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
“Ini salah satu program life skill untuk merancang wirausaha mandiri, dengan menerapkan teknologi tepat guna, upaya-upaya pelatihan dan inovasi pemkab dalam program pemberdayaan. Ini bisa dilakukan baik dari kalangan generasi muda maupun para pekerja,” katanya. (Bagiarta/balipost)