Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meninjau destinasi wisata Waterbom Bali, Kuta, Badung, Bali. (BP/Dokumen Antara)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Sebagai garda terdepan dalam menyambut para wisatawan yang datang ke suatu destinasi wisata, pramuwisata hadir untuk menceritakan atau memberikan informasi mengenai destinasi dari hulu ke hilir. Untuk itu, para pramuwisata agar terus meningkatkan kapasitas diri terutama dalam memahami konsep pariwisata berkelanjutan yang akan menjadi tren pariwisata ke depan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, mengingatkan hal itu di sela kegiatan berkantor di Bali, Jumat (26/2). “Kami mengajak para pramuwisata untuk optimistis dalam upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas diri dalam beradaptasi dan berinovasi melihat perubahan tren pariwisata ke depan,” ujarnya dikutip dari Kantor Berita Antara.

Sandiaga Uno juga telah melakukan pertemuan dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali. Ia mengatakan, pramuwisata merupakan salah satu komponen penting dalam jasa pariwisata.

Baca juga:  Lihat Langsung Situasi Pariwisata Bali, Menparekraf Kunjungi Ubud hingga Kintamani

Perubahan tren pariwisata yang terjadi saat ini adalah sustainable tourism. Wisatawan yang berkunjung ke suatu destinasi jumlahnya akan lebih sedikit, tapi lebih berkualitas dan story telling terhadap suatu destinasi akan lebih kuat.

“Kalau dulu satu pramuwisata melayani kurang lebih 40 orang. Sekarang mungkin rasionya satu banding empat. Saya selalu bilang tren pariwisata ke depan sudah bisa terbaca, akan lebih localize, customize dan smaller in size. Ini juga merupakan bagian daripada adaptasi dan inovasi menuju ekowisata atau wisata berbasis alam,” katanya.

Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan, pandemi COVID-19 telah memukul sektor pariwisata berdampak besar terhadap kegiatan sekitar 7 ribu orang pramuwisata di Bali. “Kita lihat dampak pandemi ini sangat berat. Hampir tujuh ribu lebih pramuwisata yang ada di Bali terkena dampaknya. Ada yang sudah makan tabungan, makan hasil jual aset dan bahkan pulang ke kampung halaman untuk menjadi pedagang, petani, dan nelayan. Namun begitu, saya optimistis pramuwisata di Bali akan pulih kembali,” ungkapnya.

Baca juga:  Dari Kelompok Pemuda Bentrok hingga RSUP Prof Ngoerah Sesuaikan Arus Lalin

Kemenparekraf telah melakukan pelatihan berbasis kompetensi bagi pramuwisata. Di tahun 2021 ini pelatihan tersebut akan ditingkatkan lagi dari sisi story telling, karena saat ini pertumbuhan nature and culture tourism yaitu desa wisata sedang berkembang pesat.

Kemenparekraf juga akan meningkatkan sertifikasi kompetensi untuk 2.100 SDM pariwisata, yang meliputi industri hotel, restoran, pramuwisata, SPA dan MICE. Yang di tahun sebelumnya hanya 1.600 SDM yang tersertifikasi.

Baca juga:  Menparekraf Sebut Kunjungan Wisatawan ke Bali Lampaui Target, Terpusat di Selatan

Dalam membantu pramuwisata, Menparekraf Sandiaga Uno juga merencanakan program prakerja. Karena melalui program ini ada insentif tunai serta pelatihan.

Ia juga berpesan kepada jajaran HPI untuk menerapkan protokol kesehatan ini dengan disiplin dan penuh kesadaran. Agar nantinya wisatawan merasa aman dan nyaman.

Sementara itu, Ketua HPI DPD Bali, I Nyoman Nuarta mengatakan, arahan dan masukan dari Menparekraf untuk pelaku usaha pramuwisata diharapkan bisa segera menggeliatkan kembali sektor pariwisata di Bali serta dapat menghasilkan SDM unggul dan berkualitas.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari Pak Menteri, karena dukungan dan arahan ini sangat berarti secara psikologis bagi kami,” katanya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *