Gubernur Koster, didamping Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), dan Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi Bali, Prof. Dr. I Wayan "Kun" Adnyana berfoto bersama 2 krama Bali penerima Penganugerahan Bali Kerthi Nugraha Mahottama pada penutupan Bulan Bahasa Bali 2021. (BP/Istimewa)

DENPASAR,  BALIPOST. com –  Bulan Bahasa Bali 2021 ditutup oleh Gubernur Bali Wayan Koster di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Minggu (28/2) petang. Puncak penutupan diisi dengan Panganugerahan Bali Kerthi Nugraha Mahottama kepada 2 Krama Bali yang berjasa dalam pengembangan dan pelestarian Bahasa, Aksara, Sastra Bali, yaitu I Gede Marayana (Praktisi Wariga) dan Ida I Dewa Gde Catra (Praktisi Lontar Bali).

Penganugerahan Bali Kerthi Nugraha Mahottama diserahkan langsung oleh Gubernur Koster, didamping Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), dan Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi Bali, Prof. Dr. I Wayan “Kun” Adnyana. Gubernur Koster, mengaku bangga karena hanya Provinsi Bali yang mampu menggelar Bulan Bahasa Bali.

Sebab, daerah lain belum ada yang menggelar Bulan Bahasa daerah masing-masing. Apalagi, dari 718 bahasa daerah yang ada di Indonesia hanya 11 bahasa daerah yang memiliki aksara daerah. Salah satunya aksara Bali yang dibagi menjadi 3, yaitu Aksara Wresta, Sualita, dan Modra.

Selain itu, sastra Bali juga banyak yang ditulis dalam lontar-lontar. Total lontar tahun 2020 yang ditulis oleh penyuluh bahasa Bali sebanyak 29.658 lontar. Hal ini membuktikan bahwa Bali memiliki budaya yang unggul dibandingkan dengan daerah lainnya.

Baca juga:  Kontestasi Pilpres Memanas, PDIP Bali Target Raih 90 Persen Suara

Oleh karena itu, untuk melindungi bahasa Bali tersebut Pemerintah Provinsi Bali mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali. Apalagi, Pergub ini sesuai dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. “Cuma di Bali yang ada Bahasa Bali, di daerah lain gak bikin bulan bahasa daerahnya. Luar biasa Bali ini,” tegas Gubernur Koster.

Selain itu, Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini, mengatakan bahwa pada Bulan Bahasa Bali ini juga diberikan penghargaan Penganugerahan Bali Kerthi Nugraha Mahottama kepada 2 Krama Bali yang berjasa dalam pelestarian dan pengembangan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali. Kedua krama Bali tersebut diberikan bantuan Rp 100 juta dan lencana emas 22k seberat 25 gr.

Baca juga:  Dari Indonesia Mulai Pertimbangkan Vaksinasi Dosis Empat hingga Ungkap Kelakuan Sadis Tersangka

Dengan penganugerahan ini diharapkan mampu menjadi motivasi bagi krama Bali agar tidak henti-hentinya berjasa sepanjang masa dalam pelestarian dan pengembangan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali.

“Boleh kita cinta bahasa Indonesia, belajar bahasa asing, tapi nomor satu yang wajib adalah menjaga dan menggunakan bahasa Bali. Lokal, nasional, global, begitu cara hidup kita di Bali. Jangan bisa berbahasa Inggris, tapi lupa bahasa Bali. Wajib bisa berbahasa Bali. Yen sing iraga, nyen buin? (Kalau bukan kita, siapa lagi? red). Kepercayaan untuk menjaga kebudayaan Bali harus kita percayakan kepada orang Bali, dan tiang nomor satu,”tegas Gubernur Koster.

Kadisbud Provinsi Bali, Prof. Dr. I Wayan “Kun” Adnyana, mengatakan Bulan Bahasa Bali tahun 2021 mengangkat tema “Wana Kerthi: Sabdaning Taru Mahottama”, yang bermakna Bulan Bahasa Bali sebagai Altar Pemuliaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali Tertaut Jelajah Pemaknaan Hutan sebagai Prana Kehidupan. Dikatakan, Bulan Bahasa Bali yang merupakan implementasi Peraturan Gubernur Bali nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali ini seluruh isian telah berjalan dengan baik.

Baca juga:  Dukung Praktek Siswa, AMB Serahkan 3 Motor Honda ke SMK

Berbagai kegiatan telah menerjemahkan konsep tema yang bersumber pada pustaka lontar, seperti Taru Pramana, Aji Janantaka, terkait Usadha, dan lain-lain. Bahkan, pelaksanaan kegiatan yang memadukan luring dengan daring, termasuk pergelaran virtual mendapat respon positif dari masyarakat Bali.

Dikatakan, Bulan Bahasa Bali 2021 menyajikan sejumlah kegiatan yang dikemas dalam bentuk Widya Tula (seminar), Kriya Loka (lokakarya), Prasara (pameran), Wimbakara (lomba), Utsawa (festival), Sesolahan (pergelaran), dan pemberian penghargaan Bali Kerti Nugraha Mahottama. Sesolahan yang melibatkan 16 Sanggar telah ditayangkan secara virtual di chanel YouTube Disbud Prov.bali.

Pada puncak penutupan juga dilakukan penyerahan hadiah kepada pemenang lomba Bulan Bahasa Bali, dan dipentaskan garapan seni Sesolahan “Aji Janantaka” oleh Sanggar Seni Gita Lestari berkolaborasi dengan SMK 3 Sukawati, Gianyar. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *