MAKASSAR, BALIPOST.com – Bahan baku industri kesehatan di tengah pandemi akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Untuk itu Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI sekarang ini fokus menghadirkan kemudahan bagi pelaku usaha baru dalam industri kesehatan.
“Fokus sekarang adalah bagaimana untuk menghadirkan kemudahan bagi pelaku usaha baru dalam bidang industri kesehatan,” kata Bahlil pada Puncak Dies Natalis Ke-38 Fakultas kedokteran Gigi (FKG) Unhas, secara virtual, Minggu (28/2).
Dikutip dari kantor berita Antara, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Bahlil Lahadalia mengatakan, di Indonesia, jika tidak terjadi pandemi maka tidak muncul kesadaran bahwa 90 persen bahan baku farmasi masih diimpor. Begitupun dengan dengan alat kesehatan yang juga sebagian besar merupakan produk impor.
“BKPM sebagai lembaga negara selalu terbuka dan mendorong peningkatan industri salah satunya dalam pengelolaan produksi alat kesehatan,” jelas Bahlil.
Dekan FKG Unhas drg Muhammad Ruslin MKes PhD menjelaskan dari tahun ketahun jumlah lulusan juga mengalami peningkatan. Sampai tahun ini, setidaknya ada 2.700 lebih alumni FKG Unhas. “Pada masa pandemi, FKG berupaya terus mengembangkan diri. Ini terlihat dari inovasi dan peningkatan publikasi bereputasi internasional serta kerja sama berbagai mitra,” ujarnya. (kmb/Balipost)