dr. Ketut Suarjaya. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Senin (1/3), Dinas Kesehatan Provinsi Bali kembali menerima pengiriman vaksin Covid-19 dari pemerintah Pusat. Sebanyak 1 koli berisi 140 vial vaksin atau 1400 dosis vaksin dikirim dari Bandara Soekarno Hatta dan tiba di Bali sekitar pukul 08.00 WITA dan langsung dibawa menuju gudang Dinas Kesehatan.

Dikonfirmasi terkait kedatangan vaksin ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya membenarkan. Dikatakannya, vaksin sebanyak 140 vial ini, rencananya akan diperuntukkan bagi TNI, khususnya bagi purnawirawan. “Untuk yang datang Hari ini sebanyak 140 vial atau 1400 dosis akan diperuntukkan bagi purnawirawan TNI,” katanya saat ditemui di kantornya.

Baca juga:  Wayan Koster Ditunjuk Koordinator Pelaksana WWF Ke-10

Lebih lanjut kata Suarjaya, Sabtu juga sudah tiba sebanyak 5.000 vial vaksin atau setara 50 ribu dosis vaksin. Ini kata dia, diperuntukkan untuk Polda Bali dan 325 vial untuk RSUP Sanglah.

Disinggung terkait vaksinasi bagi pekerja pariwisata, Suarjaya menambahkan, untuk saat ini, Bali sudah menargetkan vaksinasi untuk 5.000 pekerja pariwisata. Dijelaskan, sebenarnya secara total, jumlah pekerja pariwisata yang terdaftar di data kemenkes, yakni 13.700, dan saat ini masih dalam proses progress.

Karena ditarget dari Maret sampai Mei. “Ini masih berproses karena vaksinnya juga belum datang semua. Kita masih prioritaskan untuk lansia di Denpasar dulu, sisanya baru untuk pelayan publik lain baik dari pekerja pariwisata, pekerja pasar, TNI Polri, Pendidik yang seluruhnya ada sebanyak 13 kelompok,” katanya.

Baca juga:  Turun dari Sehari Sebelumnya! Tambahan Kasus COVID-19 Nasional di Bawah 10.000

Diakuinya, karena vaksinnya belum banyak datang, yakni baru 130 ribu. Oleh karena itu, untuk pelaksanaan vaksinasi, harus dipilah-pilah, dan harus prioritaskan yang memang harus diutamakan.

Namun, dirinya menyebut, untuk 13 jenis kelompok yang akan menerima vaksin ini, sudah diundang untuk mendapatkan vaksin. Ini juga termasuk untuk vaksinasi tenaga pengajar. Yang mana ditargetkan, minimal 70 persen dari seluruh tenaga pengajar di Bali.

Baca juga:  Dampak Pertumbuhan Kendaraan Listrik, Potensi PAD Bali Terancam Tergerus

Untuk pelaksanaan vaksinasi, pihaknya menargetkan setiap hari di puskesma paling tidak 50 orang per hari, RS 200 per hari dan di klnik-klinik paling tidak 50 per haari. “Kalau ditotal sehari lebih dari 3000 vaksinasi. Itu kalau sasaran datang. Permasalahannya sasaran yang agak sulit datang, Meski faskes sudah siap untuk memberikan vaksinasi. Persoalannya sasaran tidak segitu datangnya. Tunik itu kami berharap kepada sasaran yang sudah mendapat jadwal untuk vaksinasi agar bisa datang sesuai jadwal,” harapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *