Guguran lava pijar menuruni lereng Gunung Merapi di wilayah Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (24/2/2021) malam. (BP/Antara)

YOGYAKARTA BALIPOST.com – Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah masih cukup tinggi. Terjadi sebanyak tujuh kali guguran lava berdasarkan periode pengamatan pada Senin (1/3) mulai pukul 12.00 sampai 18.00 WIB.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida, dikutip dari Kantor Berita Antara, menyatakan tujuh guguran lava itu tercatat memiliki jarak luncur maksimum 700 meter ke arah barat daya. Berdasarkan data kegempaan, gunung itu mengalami 47 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-27 milimeter (mm) selama 10-114 detik, serta satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 8 mm selama 10 detik.

Baca juga:  Makin Turun! Tambahan Kasus COVID-19 Nasional di Bawah 5.000

Sebelumnya, pada periode pengamatan Senin (1/3) pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, BPPTKG juga mencatat satu kali awan panas guguran dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter ke arah barat daya. Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Saat terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung. (kmb/balipost)

Baca juga:  Istri Pelaku Bom Polrestabes Medan Terpapar Radikalisme
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *