Tangkapan layar peta sebaran risiko COVID-19 di Indonesia. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Setelah hampir dua bulan menerapkan pemberlakuan pembatasana kegiatan masyarakat (PPKM), zona risiko Bali mulai menunjukkan perubahan. Data Satgas COVID-19 Nasional per 21 Februari menunjukkan hal itu.

Diakses pada Selasa (2/3), zonasi risiko penyebaran COVID-19 Bali didominasi warna orange. Dari 9 kabupaten/kota di Bali, ada 5 zona orange dan 4 zona merah.

Ini artinya, terdapat dua zona merah yang bergeser ke zona orange. Kedua kabupaten ini adalah Tabanan dan Jembrana. Sementara 3 zona orange lainnya adalah Buleleng, Klungkung, dan Karangasem.

Baca juga:  Terduga Teroris yang Diamankan Sempat Kos di Dentim

Untuk kabupaten/kota yang masih bertahan di zona merah adalah Denpasar, Gianyar, Bangli, dan Badung. Seluruh kabupaten/kota ini sudah berbulan-bulan berada di zona risiko tinggi, meskipun sudah menjalani PPKM maupun kebijakan pembatasan lainnya dalam upaya memutus penyebaran virus Corona ini.

Jika dilihat dari data Satgas Penanganan COVID-19 Bali, dalam dua pekan terakhir, kinerja penanganan Gianyar terhadap pandemi ini sudah menunjukkan perbaikan. Bahkan sempat dalam dua hari tercatat pasien sembuh yang dilaporkan berada di atas 200 orang.

Baca juga:  PPNSB Ditularkan Calon Kepala Daerah PDIP

Per Senin (1/3), jumlah kasus aktif di Gianyar merupakan yang paling sedikit di Bali. Kabupaten ini berada di urutan kesembilan dengan jumlah 50 orang masih dirawat maupun menjalani karantina. Sementara untuk kasus meninggal terdapat 127 orang, sembuh 3.977 orang, dan kumulatif kasus COVID-19 mencapai 4.154 orang.

Bupati Gianyar, Made Mahayastra belum lama ini mengatakan bahwa saat ini tidak ada desa di Gianyar yang masuk dalam zona merah. Rinciannya, sebanyak 17 desa/kelurahan di Gianyar masuk zona hijau, 47 desa zona kuning dan enam desa berada dalam zona orange.

Baca juga:  Begini, Kondisi 21 Ribu WNI di Jerman

Bupati Mahayastra menjelaskan persentase kesembuhan COVID-19 di Kabupaten Gianyar bahkan sudah mencapai 90 persen. Ia pun mengisyaratkan pembukaan sekolah jika kondisi ini terus menuju arah yang lebih baik. “Jika data terkait zona ini bertahan dua minggu saja, Gianyar akan buka pendidikan tatap muka, saya juga akan ambil keputusan pemulihan ekonomi yang sangat sulit dilakukan,” ucap Bupati Mahayastra. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *