Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI drg. Oscar Primadi, MPH memberikan keterangan didampingi CEO & Cofounder Halodoc Jonathan Sudharta usai penanda tanganan MOU antara Kemenkes dengan Halodoc di Gedung Kemenkes Senin (1/3). (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pemerintah berupaya mempercepat cakupan vaksinasi COVID-19. Guna menunjang percepatan itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program vaksinasi ini menggandeng Halodoc.

Halodoc telah ditunjuk menjadi mitra resmi Kemenkes dalam menghadirkan pusat layanan vaksinasi COVID-19 secara drive thru. Lokasi pertama Pos Pelayanan Program Vaksinasi COVID-19 akan ada dii area parkir Hall C JIExpo Kemayoran dan dimulai pada Rabu (3/3) hingga akhir tahun 2021.

Jonathan Sudharta, CEO & Cofounder Halodoc, mengatakan program layanan ini merupakan kolaborasi Halodoc bersama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK), Gojek, dan RS Hermina. Pada tahap awal pelaksanaan, fasilitas ini akan melayani kelompok masyarakat lansia yang memiliki KTP DKI Jakarta secara drive thru dan tidak dipungut biaya.

Baca juga:  Kabid Salah Satu OPD di Jembrana Terkonfirmasi COVID-19, Seratusan Di-"screening" Segini yang Reaktif

“Dengan adanya Pos Pelayanan Program Vaksinasi COVID-19 secara drive thru ini, kami berharap dapat memberikan sarana yang lebih aman dan nyaman bagi para penerima vaksinasi khususnya para lansia sebagai upaya kontribusi bagi percepatan program vaksinasi COVID-19 demi terciptanya kekebalan kelompok (herd immunity) di Indonesia,” kata Jonathan dalam press conference secara virtual di Jakarta, Senin (1/2).

Inisiatif Halodoc menghadirkan program layanan vaksinasi COVID-19 ini merupakan upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatkan tech-health. Pasalnya, sejak pandemi terjadi di Indonesia pada awal Maret 2020, seluruh layanan Halodoc terus meningkat tajam.

Baca juga:  Antisipasi Virus Corona, Alat Ini Dipasang di Bandara

Pada tahun 2020, pengunduh aplikasi Halodoc meningkat 2 kali lipat. Bahkan, jumlah pengguna aktif bulanan aplikasi tersebut mencapai 18 juta. Dari sisi layanan, transaksi konsultasi dokter berbayar melonjak hingga 10 kali lipat, layanan toko kesehatan naik 6 kali dan layanan Buat Janji tumbuh 3 kali lipat.

“Pertumbuhan positif Halodoc di tahun 2020 tidak lepas dari keandalan ekosistem teknologi kami dalam menjembatani kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang berkualitas dan terpercaya. Selain itu, kolaborasi lintas sektor dan dukungan pemerintah juga membuat kami semakin optimis untuk menciptakan dampak sosial positif yang lebih luas lagi melalui berbagai inovasi yang akan terus kami kembangkan di tahun 2021,” jelas Jonathan.

Baca juga:  Menkes Sebut Wabah Pneumonia Misterius di China Bukan Virus Baru

Terdapat puluhan inovasi yang diluncurkan selama pandemi berlangsung, salah satunya adalah pelopor penyedia layanan Tes COVID-19 Drive Thru. Diluncurkan pertama kali pada April 2020 di Kemayoran dengan menawarkan tes COVID-19 rapid antibodi, kini layanan telah ada di 20 lokasi yang tersebar di 11 kota dan menawarkan berbagai jenis tes COVID-19 seperti swab antigen, PCR, dan rapid antibodi.

“Hingga Februari 2021, layanan drive thru Halodoc telah memfasilitasi lebih dari 600.000 tes COVID-19 dengan swab antigen sebagai jenis tes paling diminati masyarakat kendati kemunculannya terbilang paling akhir dibanding tiga jenis tes COVID-19 lainnya (rapid antibodi, PCR, serologi),” ungkapnya. (kmb/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *