TABANAN, BALIPOST.com – Baru beberapa hari menjabat Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya langsung tancap gas melakukan sejumlah agenda kerja pemerintahan. Salah satunya meninjau proses kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di SMPN 1 Tabanan, Selasa (2/3).
Ia menyempatkan diri menyapa langsung para siswa secara virtual. Didampingi Sekda Tabanan I Gede Susila dan Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Nyoman Putra, Bupati Sanjaya menyerap apa yang sekiranya menjadi persoalan atau kendala dunia pendidikan khususnya di kabupaten Tabanan selama masa pandemi.
Meski demikian, ia mengapresiasi kinerja guru yang sudah terus berupaya memberikan kualitas pendidikan terbaiknya bagi anak didik meski dilakukan secara online. “Memang ada kendala itu wajar, karena Tabanan memiliki 133 desa dengan luas wilayah yang luar biasa, sehingga ada beberapa daerah yang signal atau jaringan internetnya kurang maksimal, tetapi itu masih bisa diatasi,” terangnya.
Bupati Sanjaya juga meminta pada Sekda selaku Ketua Harian Satgas Penanganan Covid19 dan Dinas Pendidikan untuk mengawal vaksinasi bagi para guru. Ini dilakukan sebagai kesiapan adanya sinyal dari Kementerian Pendidikan terkait dengan dibukanya kembali pembelajaran tatap muka (PTM) pada tahun ajaran baru di Juli 2021.
Dia menegaskan saat ini Tabanan belum berani melakukan PTM. Sebab kasus COVID-19 masih aktif di samping itu belum ada intruksi pusat maupun dari Gubernur Bali terkait PTM. “Saya yakin guru akan jadi prioritas untuk vaksin sebelum nanti bulan Juli pembelajaran tatap muka dilakukan. Pembelajaran tatap muka ini sangat mendesak terutama bagi siswa PAUD dan siswa SD kelas rendah,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Nyoman Putra mengatakan guru di Tabanan yang terdata untuk mendapatkan vaksin sebanyak 3.000 lebih. Data tersebut sudah dikawal langsung lewat Asisten 2 Setda Tabanan. “Kita data, ada 3.000 lebih guru di Tabanan, baik kontrak dan PNS akan mendapat vaksin,” tegasnya.
Kemudian mengenai dengan skenario pembelajaran tatap muka di Tabanan sudah dirancang. Hanya saja tetap menunggu juklak dan juknis dari pusat. “Yang pasti ketika dilakukan pembelajaran tatap muka kita akan buka bertahap dan menunggu juklak dan juknis dari pusat,” tegasnya. (Puspawati/balipost)