DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali, Jamaruli Manihuruk secara resmi menyerahkan Sertifikat Merek Perorangan kepada pelaku usaha di Pulau Dewata pada Wraspati Wage Tolu, Kamis (4/3). Dalam penyerahan Sertifikat Merek Perorangan tersebut, tercatat ada 63 nama merek yang sudah resmi tercatat dalam Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM RI.
Adapun 63 nama merek tersebut, meliputi Clekontong Mas, Bali Usada, Ayam Bakar Bali Tulen, Pie Susu Krisna Kirana, Tropikale, The Bandha Hotel & Suites, Diapurmu, Axiology Coffee, Fabulous Vegas, Aburi Sushi, Mega Boost, Elcy, 20mL Twenty Milli, Spice Tea, Bantas, Kevore, Bunga Emas, Bee Kella, Chouchou, Siddhamala Rudrakshart, Wetanagari, Suku Home (jasa), Suku Home, Nutbrown, Canggu Dream Vilage, Foty, Bali Bintang Swing, Bali Bintang Rafting, Sama Dengan, Shagida, Balinikmat Kintamani, Jegeg Vape Bali, Black Island Label, Island, Teh Manis, Artne Coffe, Kopi Lumpur Kampung Artis, Stel Peleng, Pundiku.Net, Panglima Hukum, Bali Paradise Beach Estates, B.A.R.E, Bali Emerald Villas, Huan Li, B’Duck, Pera One, Amatara Hotels & Resorts, Kampung Artis, Jagir, Pink Tempong, Danoya, Lukisan Logo/Bunga, Tejas Spa, Herb Library, Trant + LOGO, Logo Tiga Daun, Logo A, Logo M Mahkota, ASK, Nood, Nonmin, Aeropay.app, dan Kombucha Tea.
Atas kesuksesan pencatatan tersebut, Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Kanwil Kemenkumham Bali, karena telah berkomitmen kuat dalam mendukung legalitas berbagai produk kekayaan intelektual masyarakat Bali. “Mewakili masyarakat Bali dan pribadi, kami menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kepala Kanwil Kemenkumham Bali beserta jajaran atas atensi khusus dan konsistensinya mengawal pendaftaran HAKI masyarakat Bali. Semoga dengan pendaftaran kearifan lokal Bali ini, bisa menjamin aspek hukum produk-produk asli Bali, sehingga di tengah kondisi pandemi, kita bisa bangkit, lebih produktif, dan inovatif,” tegas mantan Anggota DPR-RI tiga periode ini.
Ia mencontohkan produk asli Bali yang saat ini sedang bangkit dan mendapatkan kepercayaan di mata dunia adalah kain tenun endek Bali yang beberapa waktu digunakan dan dikomersialkan oleh salah satu rumah mode dunia, Cristian Dior melalui MoU dengan Pemprov Bali. Dengan adanya jaminan dasar hukum terhadap berbagai produk intelektual baik sifatnya pribadi maupun komunal, Gubernur Koster berharap agar tidak ada lagi produk-produk asli Bali yang diklaim atau bersifat pembajakan dan penyalahgunaan terhadap kepemilikan hak intelektual.
“Ke depan, saya harap setiap hak-hak intelektual masyarakat Bali harus terus difasilitasi untuk pendaftaran HAKI-nya, sehingga terlindungi dalam pengembangannya. Hal ini sangat penting karena mampu menjamin orisinalitas atau keaslian serta kualitas suatu produk bagi konsumen,” jelas Gubernur Bali jebolan ITB ini.
Gubernur Koster mengungkapkan, kekayaan produk-produk Bali, baik fisik dan non fisik memiliki keunggulan tersendiri, dan tersebar merata di masing-masing kabupaten/kota di Bali. Apabila sudah memiliki HAKI, Gubernur Koster percaya akan memberikan multiplier effect yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Bali, bahkan memberikan nilai lebih untuk pemilik ataupun penciptanya. “Kekayaan-kekayaan produk seni, budaya, tradisi masyarakat Bali yang sudah dilindungi, selanjutnya harus diberdayakan agar memiliki nilai ekonomis, memberikan manfaat kesejahteraan bagi pencipta dan pelaku-pelakunnya. Di sinilah peran masyarakat dan keberadaan pemerintah untuk membantu mengkomersialkannya. Mari dukung produk-produk intelektual masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali, Jamaruli Manihuruk mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Provinsi Bali, karena sudah memiliki kesadaran untuk mendaftarkan kekayaan intelektual. “Berdasarkan data yang tercatat di Data Base Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI per tanggal 31 Desember 2020, disebutkan pendaftaran hak cipta yang sudah berjalan sebanyak 1.718 pencatatan. Desain Industri sebanyak 5 pendaftaran, Merek sebanyak 1.005 pendaftaran, dan Hak Paten sebanyak 36 pendaftaran. Semoga di tahun-tahun berikutnya masyarakat akan lebih termotivasi untuk melakukan pendaftaran dan pencatatan kekayaan intelektual baik yang bersifat komunal maupun personal,” katanya.
Selain menyerahkan Sertifikat Merek, dalam lokasi yang sama Gubernur Koster secara langsung membuka acara “Promosi dan Diseminasi KI Komunal” yang diselenggarakan oleh Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali dengan menghadirkan 145 peserta dan berlangsung dengan penerapan protokol Covid-19 yang ketat. (Winatha/balipost)