NEGARA, BALIPOST.com – Guna memberikan layanan prima dan kenyamanan kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Jembrana melauncing layanan berbasis Informasi Teknologi (IT) “Jembrana Emergency Service” (JES), Jumat (5/3) di executive room kantor Sekretariat Daerah kabupaten Jembrana.
Layanan JES berbentuk aplikasi “Speed ID” dapat diunduh pada smartphone. JES memiliki 10 jenis layanan yang akan memudahkan masyarakat melaporkan situasi darurat yang dihadapi di wilayah jembrana.
Acara launching ditandai dengan simulasi terhadap sepuluh jenis layanan kedaruratan yang disiarkan secara live streaming di YouTube Jimbarwana TV.
Launching aplikasi Jembrana Emergency Service yang juga ditandai dengan penandatanganan MoU program Smart City turut dihadiri Bupati Jembrana I Nengah Tamba didampingi Istri Ny. Chandra Tamba, Waki Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna, Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa, Dandim 16/17 Jembrana Letkol Inf. Hasrifuddin Haruna, Sekda Jembrana I Nengah Ledang, para Asisten serta OPD terkait.
Kepala Dinas Kominfo Jembrana Made Gede Budhiarta mengatakan JES adalah salah satu aplikasi smart city yang dirancang dan dibangun dengan kerjasama dengan salah satu pengembang program smart city lokal yaitu PT Bamboo Media. Aplikasi ini pengguna (user) adalah masyarakat, dan pengelolaannya adalah beberapa OPD pengelola layanan yang berkaitan dengan kedaruratan dan kebencanaan, diantaranya, BPD, Satpol PP, Dinas Kesehatan (RSU, Puskesmas), Dinas Sosial, Dinas Pertanian dan pangan.
“Masyarakat dapat mendownload aplikasi di Play Store atau App Store dengan langkah langkah mendownload aplikasi Speed ID, kemudian Sign Up, pilih kabupaten Jembrana kemudian klik SpeedSOS. Kemudian pada aplikasi akan ada tampilan menu, dan icon terkait situasi kedaruratan, misalnya ada gambar api untuk laporan kebakaran, hewan liar, bencana, dan lainnya,” kata Budhiarta.
Budhiarta menambahkan, aplikasi ini dirancang sangat sederhana dan mudah digunakan. Hal ini sesuai dengan filosofi makna kedaruratan yang artinya memerlukan penanganan cepat sehingga masyarakat yang sudah mendownload aplikasi ini dengan sangat mudah menyampaikan laporan sesuai situasi kedaruratan yang terjadi, dan laporan itu segera terkirim ke dashboard masing – masing OPD pengelola layanan.
“Untuk OPD eksekutor akan menerima notifikasi dan bunyi sirine serta identitas pelapor (nama, alamat, nomor WA, NIK) serta lokasi pelapor. Untuk selanjutnya dikonfirmasi oleh petugas dan ditindaklanjuti sesuai SOP masing-masing,” imbuhnya.
Bupati I Nengah Tamba bersyukur hari ini dapat me-launching layanan Jembrana Emergency Service (JES). Ini merupakan jawaban dari tantangan efisiensi dalam rangka pendekatan pelayanan kepada masyarakat. selain sebagai salah satu realisasi terhadap program unggulannya.
Namun diperingatkannya agar masyarakat tidak menggunakan aplikasi ini sebagai bahan guyonan. “Iini salah satu bentuk layanan yang mendekatkan masyarakat dengan pelayanan, tapi saya ingatkan agar jangan aplikasi ini digunakan untuk bercanda dengan laporan palsu,” ucap tamba.
Menurutnya, aplikasi ini adalah sebuah awal, kedepan akan disinergikan dengan aplikasi lain sehingga terdapat 1 aplikasi untuk segala kebutuhan di Jembrana. “Ini baru awal, nanti kita kembangkan menuju 1 aplikasi untuk Jembrana,” tutup Tamba. (Adv/balipost)