Bupati Suwirta saat memimpin rapat staf lengkap. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pemerintah daerah tahun ini masih fokus melakukan penanganan COVID-19. Terutama mempercepat pelaksanaan vaksinasi sesuai sasaran.

Akibatnya, seluruh kegiatan OPD terkonsentrasi lebih banyak pada Dinas Kesehatan saja. Sementara OPD yang lain kegiatannya sangat minim. Situasi ini membuat pendapatan mayoritas PNS jauh berkurang, khususnya dari pos pendapatan TPP (Tunjangan Penghasilan Pegawai).

Demikian terungkap saat Bupati Klungkung Nyoman Suwirta memimpin rapat staf lengkap di Ruang Rapat Praja Mandala Pemkab Klungkung, Jumat (5/3). Rapat ini juga disiarkan secara virtual ke seluruh OPD, agar dapat diakses langsung untuk mendengar penjelasan Bupati Suwirta secara langsung.

Baca juga:  Kasus Penolakan Pasien Anak Merapat ke Padangbai, Wabup Karangasem Minta Desa Adat Luruskan Persoalan

Turut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra dan para Asisten, Staf Ahli Bupati, Camat serta para Kepala OPD.

Bupati menegaskan, terkait TPP ini, semakin tinggi angka positif COVID-19, maka anggaran yang dibutuhkan untuk mengatasinya juga semakin tinggi. Hal ini berpengaruh pada berkurangnya kegiatan pada setiap OPD.

Banyaknya kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan tentu akan berpengaruh terhadap realisasi TPP. “TPP menurun itu akibat kegiatan yang berkurang, bukan akibat dari kebijakan atau aturan. Jadi ini harus dimaknai dengan benar, agar tidak disalahartikan,” katanya.

Baca juga:  Segera Terwujud, Harapan Klungkung Miliki Alat PCR 

Semua hal harus dipahami, bahwa refocusing anggaran pasti akan berdampak pada pendapatan pegawai karena berkurangnya kegiatan. Refocusing anggaran tahun 2021, menurut Bupati Suwirta menjadi sebuah keharusan bagi pemkab saat pandemi COVID-19 yang belum berakhir, sebagaimana arahan pemerintah pusat.

Refocusing anggaran merupakan dukungan pendanaan untuk kegiatan belanja kesehatan dan  belanja prioritas. Seperti  pelaksanaan vaksinasi COVID-19, mendukung kelurahan dalam pelaksanaan penanganan pandemi COVID-19, insentif tenaga kesehatan serta kegiatan prioritas yang ditetapkan pemerintah.

“Ini merupakan ujian untuk kita bersama, meskipun situasi seperti ini kita tidak boleh patah semangat. Apalagi kejadian ini tidak hanya terjadi di Klungkung, namun di seluruh dunia,” pungkasnya.

Baca juga:  Oksigen Langka, RSUD Klungkung Berhemat

Sementara, bagaimana formulasi APBD pascarefocusing anggaran ini, belum dapat dijelaskan lebih lanjut. Sekda Klungkung Gede Putu Winastra sebelumnya mengatakan pihaknya masih melakukan upaya penyisiran pada masing-masing OPD.

Jadi, pihaknya belum bisa memastikan berapa anggaran hasil refocusing yang akan fokus digunakan untuk penanganan COVID-19 tahun ini. Demikian pula, OPD mana yang paling berdampak atau terpangkas, belum dapat dijelaskan lebih jauh. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *