Prof dr. Ketut Budha, Sp.B-KBD (kiri) dan Prof. Dr. dr. Sri Maliawan, SpBS(K) dalam sebuah acara pada 2012. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kabar duka kembali datang dari dunia kedokteran. Civitas akademika Universitas Udayana (Unud), telah kehilangan Prof. dr. Ketut Budha, SpBKBD., yang merupakan sosok dokter bedah senior.

Kabar duka ini disampaikan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. I Ketut Suyasa, SpB., SpOT(K), Minggu (7/3). Dari penuturan Prof. Suyasa, selama dirinya menjadi muridnya, almarhum Prof. Budha merupakan sosok guru yang selalu memberikan teladan kepada anak didiknya.

Tidak hanya sebatas antara murid dan guru, namun juga bisa menjadi sosok orangtua. Karena kata dia, selama menjadi muridnya, almarhum selalu memotivasi mahasiswa agar selalu melaksanakan tugas-tugas profesi kedokteran dengan sebaik-baiknya.

Baca juga:  Ratusan Siswa SMP Turun ke Jalan Tuntut Penutupan Situs Porno

“Almarhum selalu menanamkan sifat-sifat kemandirian dalam bertugas, dan juga kedisiplinan. Karen disiplin merupakan salah satu bagian dari tanggung jawab seorang dokter. Seperti belajar menepati waktu, bagaimana harus kuat dalam menyelesaikan setiap masalah. Apalagi seorang dokter bedah, dalam keadaan situasi emergency, harus mampu membuat keputusan yang cepat dan tepat. Inilah yang selalu ditanamkan kepada murid-muridnya,” katanya saat dikonfirmasi.

Tak hanya sifat kemandirian dan disiplin, juga harus memiliki rasa empati kepada pasien. Menurutnya sifat seperti itu sangat mulia sekali sebagai seorang dokter. “Kita bisa berada menempatkan diri pada pasien yang sakit, susah. Rasa empati in juga merupakan bagian dari penyembuhan. Hal-hal seperti inilah yang selalu ditanamkan pada anak didiknya,” ujarnya.

Baca juga:  Akhir Tahun, DPRD Bangli Bahas Lima Ranperda

Lebih lanjut dikatakan, dalam menangani pasien, almarhum selalu menekankan agar melakukan komunikasi dengan baik pada setiap pasien. Hal Itu penting untuk membangun trust building antara pasien dan dokter. “Almarhum merupakan sosok guru yang luar biasa di mata anak didiknya. Sosok leadership kebapakan yang dimiliki, benar benar patut diteladani,” ucapnya.

Almarhum merupakan dokter bedah terbaik yang dimiliki di FK Unud. Sebagai pimpinan fakultas dirinya menyampaikan rasa duka mendalam.

Baca juga:  Puluhan Orang Berbaju Adat Pasang Spanduk Penutupan Sementara Pura Ulun Danu

Karena almarhum juga sudah banyak jasanya pada FK Unud dan anak didiknya. Tidak hanya di Bali saja, namun juga di seluruh Indonesia.

Selama ini almarhum juga sebagai konsultan bedah digestif. “Di perhimpunan juga almarhum merupakan orang yang sangat dipandang dan disegani,” bebernya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *