Bali Belum Bebas Rabies
Ilustrasi. (BP/dok)

BANGLI, BALIPOST.com – Sepanjang 2020, jumlah kasus gigitan anjing di Kabupaten Bangli tercatat sebanyak 83 kasus. Namun yang positif rabies hanya 12 kasus. Demikian disampaikan Kepala Dinas PKP Kabupaten Bangli I Wayan Sarma, Minggu (7/3).

Ia mengatakan untuk tahun ini, terdapat laporan kasus gigitan tercatat 5 kasus. Nihil positif.

Bahkan pada Minggu, ia mengatakan pihaknya melakukan pengambilan sampel otak seekor anjing di Desa Batur Tengah, Kintamani. Ini dilakukan menyusul adanya laporan seorang warga yang menjadi korban gigitan anjing. Warga tersebut khawatir anjing yang mengigitnya terjangkit rabies.

Baca juga:  Musim Hujan Tiba, Hati-hati Terjangkit 4 Penyakit Ini

Ia mengatakan, korban digigit anjing peliharaannya itu. Berdasarkan laporan dari petugasnya di lapangan, korban digigit pada bagian tubuh yang tidak masuk dalam risiko tinggi (resti). “Kalau resti kan di dekat kepala. Ini tidak,” ujarnya.

Pascadigigit, korban sudah mendapat penanganan di fasilitas kesehatan setempat. Kata Sarma, korban melaporkan kejadian itu Dinas PKP melalui layanan pengaduan, karena khawatir anjing peliharaannya yang lepas dari kandang tersebut terjangkit rabies.

Baca juga:  Tindaklanjuti Aspirasi Tolak Resort di TWA Batur, DPRD Rapat dengan Investor

Anjing itu sempat diamankan dalam kandang sebelum kemudian petugas dari Dinas PKP datang melakukan pengambilan sampel otak anjing untuk diuji di laboratorium. “Kalau menurut dokter hewan kami, dilihat anjingnya tadi tidak ada menunjukan gejala klinis rabies. Namun karena warga khawatir dan untuk memberikan rasa aman kepada masyakat kami tetap ambil sampel otak anjing tersebut,” kata Sarma.

Hasil pemeriksaan laboratorium, lanjutnya, diperkirakan baru akan keluar 1-2 hari ke depan. “Setelah itu baru bisa kami simpulkan positif atau negatif,” ujarnya.

Baca juga:  Cegah Kluster Baru, Pengamanan Objek Wisata di Bangli Diperketat

Jika ternyata hasil pemeriksaan menunjukan anjing itu positif rabies, maka Dinas PKP selanjutnya akan melakukan langkah-langkah yakni vaksinasi rabies masal di lingkungan tersebut serta melakukan eliminasi seleksi dan tertarget.

Disinggung mengenai pelaksanaan vaksinasi rabies tahun ini, Sarma mengatakan masih sedang berjalan. Vaksinasi diprioritaskan di sebelas desa zona merah. Karena Desa Batur Tengah tidak termasuk zona merah, menurut Sarma, vaksinasi belum menjangkau desa itu. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *