DENPASAR, BALIPOST.com – Pejudo Bali Putu Wiradamungga Adesta yang biasa turun di kelas 81 kg, terpaksa harus naik ke kelas 90 kg dalam Seleknas SEA Games XXXI/2021, di Padepokan Judo Indonesia, Ciloto, pada 26-28 Maret. Sementara, pejudo Bali lainnya Gede Ganding Kalbu Soethama yang biasa turun di kelas 100 kg, harus turun di kelas 90 kg.
Ketua I Pengprov PJSI Bali Nengah Sudiartha, di Denpasar, Senin (8/3) menyebutkan, pejudo Bali yang dipanggil mengikuti Seleknas SEA Games ini merupakan peringkat 4 besar nasional. “Kami harus menyesuaikan berat badan maupun kelas yang dipertandingkan, sebagaimana permintaan tuan rumah Vietnam,” kata dia.
Ia merinci, kelas yang dipertandingkan untuk putra -55 kg, -60 kg, -66 kg, -73 kg, -90 kg dan +90 kg. Sedangkan di sektor putri kelas yang dipertandingkan -45 kg, -48 kg, -52 kg, -57 kg, -63 kg, -70 kg, serta +70 kg. Selain itu, SEA Games Vientam juga mempertandingkan nomor teknik pasangan putra kodokan goshin jutsu, dan teknik pasangan putri katame no kata.
Sudiartha menjelaskan, pejudo Bali yang ikut Seleknas yakni Made Arianta (-60 kg) dan Putu Sukaryasa (-66 kg). Pejudo lainnya yang dipanggil Kadek Adi Wirawan (-73 kg), Dewa Gede Wisnu Baruna (-90 kg), Gede Agastya Dharma Wardana (+90 kg), dan Made Adhi Putra Suardana (+90 kg).
Disisi lain, pejudo putri Bali yang mengikuti seleksi Ni Kadek Anny Pandini (-57 kg), Dewa Ayu Mira Widari (+70), serta Ni Luh Ade Swandewi Putri (+70 kg). “Sayangnya, Ade Swandewi beratnya turun sehingga tidak bisa memenuhi panggilan Seleknas,” kilah Sudiartha.
Khusus untuk Anny Pandini, lanjut dia, hingga kini belum bisa bergabung ke Padepokan Judo Indonesia, Ciloto. Maklum, Anny Pandini saat ini berstatus sebagai anggota TNI-AD. “Untuk pengurusan izin dispensasi Anny Pandini harus melalui langsung dari Mabes TNI-AD. Bahkan, izin yang diberikan hanya sebatas sebulan dan bisa diperpanjang lagi,” tuturnya.
Disinggung soal pola latihan pejudo PON, Sudiartha menegaskan, hampir tiap hari atlet PON berlatih di GOR Lila Bhuana. Hanya, situasi pandemi covid-19 ini menyebabkan para pejudo tidak bisa berlatih tiap hari. “Mereka berlatih secara bergantian,” jelasnya. Ia berharap, para pejudo yang mengikuti Seleknas minimal bisa lolos empat pejudo. (Daniel Fajry/Balipost)