JAKARTA, BALIPOST.com – Hari Perempuan Internasional dirayakan lebih dari 125 siswi SMK di 10 kota di Indonesia dengan berpartisipasi dalam program edukasi kesiapan kerja. Kegiatan “Women Career Class: Fresh Graduates Starter Pack to Enter the World of Work” ini digelar secara daring PT Johnson & Johnson Indonesia bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI), Senin (8/3).
Mereka yang berpartisipasi ini berasal dari Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, Bojonegoro, Yogyakarta, Batam, Bengkulu dan Denpasar. Kegiatan ini merupakan upaya untuk menginspirasi para pelajar perempuan tingkat akhir SMK untuk mengejar pendidikan tinggi dan karier di bidang STEM2D (science, technology, engineering, math, manufacturing, dan design). Juga membekali mereka dengan soft skill dasar untuk memasuki pasar kerja.
Sejak diluncurkannya inisiatif global WiSTEM2D (Women in Science, Technology, Engineering, Math, Manufacturing, and Design) pada 2015, Johnson & Johnson berupaya menumbuhkan minat STEM2D wanita sejak usia dini. Mereka dibantu tumbuh dan berkembang di bidang ini, mempersiapkan dan memposisikan untuk melanjutkan pendidikan dan karier yang lebih tinggi di bidang STEM2D.
Dalam rilisnya disebutkan, pada Future of Jobs Report 2020, World Economic Forum memprediksi 85 juta pekerjaan akan digantikan oleh teknologi automasi pada 2025. Situasi ini juga memunculkan peluang hadirnya 97 juta peran baru yang meliputi sejumlah klaster pekerjaan, seperti cloud computing, data dan artificial intelligence (AI), engineering, product development, dan lainnya.
Dampak yang lebih dalam akan dirasakan oleh kaum perempuan mengingat proporsi mereka saat ini dalam klaster tersebut masih lebih rendah dibandingkan laki-laki, yaitu 12% untuk cloud computing, 15% untuk engineering, 26% untuk data & AI, dan 35% untuk product development.
Devy Yheanne, Country Leader of Communications and Public Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia mengungkapkan, riset tersebut mengindikasikan tren permintaan tenaga kerja di STEM2D akan terus meningkat. Sebagai perusahaan perawatan kesehatan terkemuka di dunia, Johnson & Johnson mengambil langkah inovatif dengan mengimplementasikan inisiatif WiSTEM2D (Women in Science, Technology, Engineering, Math, Manufacturing, and Design) secara global sejak 2015.
“Melalui program ini, kami berkomitmen untuk memberdayakan perempuan muda di enam bidang tersebut sehingga mereka dapat meningkatkan representasi perempuan di bidang sains dan teknik serta memiliki kesempatan tak terbatas untuk terlibat dalam mewujudkan perubahan positif di masyarakat. Kami meyakini kaum perempuan dapat menjadi katalisator untuk mewujudkan individu, komunitas, dan dunia yang lebih sehat.”
Saat ini, Indonesia juga tengah dihadapkan dengan kondisi ketenagakerjaan yang cukup sulit sebagai imbas dari tekanan pandemi COVID-19 terhadap perekonomian. Pada Agustus 2020, Badan Pusat Statistik mencatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 9,77 juta orang atau meningkat 37,61% dari tahun lalu.
Angka pengangguran ini masih didominasi oleh lulusan SMK sejak tiga tahun terakhir dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 13,55%. Walau sempat turun pada tahun 2019, angka ini kembali melonjak dengan persentase yang paling besar dibanding angkatan kerja lulusan lainnya.
Robert Gardiner, Co-Founder and Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia mengatakan semakin banyaknya generasi muda yang akan memasuki dunia kerja dan faktor kesenjangan keterampilan akan menghadapkan Indonesia pada permasalahan pengangguran muda selama beberapa tahun ke depan. “Melalui program ini, para pelajar SMK mendapat manfaat dari pengetahuan dan pengalaman riil seputar dunia kerja yang dibagikan oleh para relawan,” jelasnya.
Ia mengatakan kesempatan ini memberikan aspirasi baru untuk mulai membangun keterampilan baru yang dibutuhkan pemberi kerja dan membangun karier di STEM2D yang sukses di masa depan.
Melalui bincang inspiratif bersama dua karyawan perempuan Johnson & Johnson Indonesia, para peserta memperoleh wawasan bagaimana merancang jalur karir impian mereka di bidang STEM2D serta memahami besarnya peluang dan kebutuhan akan partisipasi perempuan di dunia kerja. Dalam kelas kesiapan kerja yang dipandu mentor PJI, mereka belajar membangun citra profesional untuk dapat menjadi kandidat yang menonjol dan menarik atensi calon pemberi kerja. (kmb/balipost)