Warga mengevakuasi jasad pemancing yang ditemukan mengambang di kawasan Benoa. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Sempat dinyatakan menghilang saat menjaring ikan di kawasan Teluk Benoa lingkungan Mumbul, Kuta Selatan, Senin (8/3) malam, Made Sudena (46) akhirnya ditemukan. Namun yang bersangkutan ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dan ditemukan mengambang, Selasa (9/3).

Jasad korban kemudian dievakuasi untuk disemayamkan di rumah duka. Selanjutnya dilakukan penguburan pada Selasa sore.

Menurut Kepala Lingkungan Banjar Mumbul, Nyoman Astawa, korban diketahui menjaring ikan di lokasi, Senin sore. Namun, hingga malam hari, ternyata korban belum kembali ke rumahnya yang berlokasi sekitar 2 km dari lokasi.

Baca juga:  Pariwisata Membaik, Badung akan Data Ulang Naker

Atas kondisi tersebut, pihak keluarga korban kemudian melakukan pencarian. Saat melakukan pencarian di sekitar pinggir rawa, akhirnya korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa sekitar 200 meter dari daratan dengan posisi mengbang tertelungkup ke air.

Selain jasad korban, pihaknya juga menemukan jaring yang ia pergunakan beserta 4 ekor ikan hasil tangkapan korban. Diduga korban meninggal karena terjebak di lokasi rawa yang dibawahnya lumpur.

Baca juga:  ForBALI Tancapkan Bendera Tolak Reklamasi di Teluk Benoa

Terlebih korban diketahui tidak bisa berenang dan tidak memakai life jacket. Namun pihaknya belum bisa memastikan kebenaran hal itu. “Saat menjaring ikan, katanya korban sendirian. Setelah kita temukan jasad korban, kita langsung evakuasi bersama warga,”

Dikonfirmasi terpisah, Camat Kutsel, Ketut Gede Arta menerangkan, kondisi fisik korban diketahui sudah dalam keadaan membiru. Sehingga diperkirakan korban sudah meninggal lebih dari 6 jam. “Tadi evakuasi dilakukan secara mandiri oleh warga, dengan disaksikan oleh pihak kepolisian dan TNI. Tim SAR juga sempat turun, tapi sudah dievakuasi ke darat oleh warga,” ungkapnya.

Baca juga:  Pemeriksaan Terminal Mengwi Diintensifkan

Pihaknya mengimbau kepada warga agar lebih berhati-hati dalam melaut dan mencari ikan. Sebab saat ini cuaca cenderung ekstrem dan tidak menentu.

Selain memperhatikan imbauan dari BMKG, ia juga menyarankan warga untuk memproteksi dirinya dari potensi kecelakaan laut. Salah satunya menggunakan life jacket. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *