Banjir melanda sejumlah lokasi di Pejarakan. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Hujan deras menyebabkan banjir di sejumlah lokasi di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Selasa (9/3). Desa ini, merupakan langganan banjir ketika musim hujan seperti sekarang ini.

Selain menggenangi pekarangan rumah warga, banjir juga merendam jalan kabupaten. Akibatnya warga tidak bisa melintas.

Perbekel Desa Pejarakan, I Made Astawa mengatakan, sebelum kejadian, mulai pukul 14.00 WITA hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Desa Pejarakan dan sekitarnya. Ini menyebabkan volume air meningkat, sehingga drainase di pinggir jalan tidak mampu menampung aliran banjir.

Air kemudian meluber hingga masuk ke pekarangan rumah dan menggenangi ruas jalan. Ia menyebut, beberapa lokasi diantaranya di depan Toko Maju Mapan.

Baca juga:  Dari Patung Bung Karno Dipindah hingga Charles Bertakhta

Air dari drainase di pinggir jalan sepanjang 150 meter tidak dapat mengalir sehingga meluber. Ketinggian air di lokasi pertama ini bervariasi mulai sekitar 50 centimeter sampai yang paling tinggi mencapai 75 centimeter. “Di lokasi pertama ini salurannya sempit, jadi air tidak bisa mengalir, dan menyebabkan banjir di wilayah kami,” katanya.

Selain itu, ada juga titik banjir kedua adalah di kawasan hutan Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Di lokasi yang bisa dikenal dengan sebutan “Teluk Bajul Jaya” itu banjir meluber ke badan jalan nasional. Badan jalan dengan panjang sekitar 200 meter terendam banjir dan aliran deras.

Baca juga:  Distan Buleleng Genjot Budi Daya Talas Kuning

Genangan banjir di lokasi ini bervariasi dari 50 centimeter dan yang paling parah mencapai 1 meter. Tak pelak, kondisi ini menyebabkan arus kendaraan dari dua arah tidak bisa melintas.

Pengendara tidak berani melintas karena khwatir akan terjebak banjir. Pengendara pun memilih banjir surut. “Airnya deras dan pengendara tidak berani melintas, sehingga arus kendaraan macet,” tegasnya.

Menurut, Perbekel Astawa, banjir di beberapa titik ini bukan yang pertama kali. Justru, banjir ini sudah menjadi langganan ketika hujan.

Situasi ini diperparah lagi oleh drainase di sisi jalan nasional ini banyak yang sempit dan terjadi pendangkalan parah. “Dikarenakan gorong-gorong sudah tersumbat tanah dan lumpur, air kemudian memicu banjir dan ini sudah langganan terjadi,” katanya.

Baca juga:  Hadiri Peringatan Maulid Nabi, Komitmen Nyata Giri Prasta Pupuk Toleransi

Hingga petang, banjir mulai surut sehingga pengendara kembali bisa melintas. Namun karena jalan tertutup lumpur dan kerikil sehingga kondisi jalan masih licin, sehingga rawan terjadi kecelakaan.

Kejadian ini telah dilaporkan ke pemerintah kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Sementara itu, pihaknya sudah mendata warga yang terdampak banjir. Ada 20 Kepala Keluarga (KK) warga di Banjar Dinas Banyuwedang terdampak banjir. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *