Atlet panjat tebing PON Bali. (BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pengprov FPTI Bali mempertanyakan kepastian pelaksanaan PON di Papua pada Oktober mendatang. Pasalnya, selama ini masih terkesan gonjang ganjing dan muncul usulan ditunda. Selain itu, FPTI Bali juga mempertanyakan dana tali kasih kepada atlet Pelatda PON tiap bulannya.

Wakil Ketua Pengprov FPTI Bali Suhardi Eka Prasetia, di Denpasar, Kamis (11/3) menerangkan, pihaknya menanyakan kepada KONI Bali, apakah jadi mengirim seluruh cabor yang lolos, mengingat kondisi keuangan yang serba pas-pasan. “Kami ingin tahu berapa dana tali kasih yang diberikan kepada atlet PON walaupun sekecil apa pun, sebab kami sadar dana KONI saat ini sangat minim,” ungkapnya.

Baca juga:  Gubernur Pastikan Uji Coba Vaksin di Bali

Ia pun mempertanyakan berbekal dana minim apakah benar KONI bakal memberangkatkan seluruh atlet Bali yang lolos PON. Alasannya, FPTI Bali sudah melakukan pemusatan latihan sentralisasi. Bahkan, Bali yang meloloskan 8 atlet panjat tebing, berikut 6 atlet pelapis yang biasa diajak sparring sudah rutin berlatih. “Kami TC sentralisasi di Hotel Batukaru, Ubung, sejak Januari lalu. Sementara, kami memilih berlatih di papan panjat tebing Lapangan Alit Saputra, Tabanan,” tuturnya.

Baca juga:  Selam Tambah Dua Perunggu

Suhardi ingin mengetahui sikap tegas KONI Bali, bertujuan melakukan transparansi kepada atlet asuhannya. “Kami juga sudah melakukan promosi degradasi. Terbukti seorang atlet yang lolos PON posisinya digantikan atlet pelapis,” beber dia. Selain itu, lanjut dia, keterbukaan dalam pemberangkatan atlet juga harus jelas, sebab dikhawatirkan atlet sudah capek-capek berlatih, namun gagal diterjunkan ke PON Papua.

“Kami ingin memberikan pola latihan, sehingga mencapai target progres yang ditetapkan. Termasuk kami juga ingin tahu target yang dibebankan kepada FPTI Bali,” ujar pelatih kepala panjat tebing tim PON Bali ini. Menurut dia, usai melakukan promosi degradasi, pihaknya juga ingin mengetahui kapan batas waktu terakhir pendaftaran entry by name.

Baca juga:  Remaja 17 Tahun Dua Kali Terlibat Narkoba Diadili

Terkait hal ini, Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi menuturkan, pelaksanaan PON di Bumi Cendrawasih hingga kini masih sesuai dengan jadwal dan belum ada penundaan secara resmi. Sementara, 10 cabor yang dicoret dan konon akan dipertandingkan di Sumsel, masih sebatas isu. “Dasarnya, keputusan tuan rumah PON hanya Papua dan belum ada keputusan tuan rumah dua provinsi,” kilahnya. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *