CANBERRA, BALIPOST.com – Dalam dua minggu lebih, Australia melaporkan nihil kasus COVID-19 lokal. Namun pada Sabtu (13/3), tercatat adanya kasus COVID-19 lokal pertama setelah seorang dokter dinyatakan positif mengidap virus corona.
Dikutip dari Kantor Berita Antara, Kepala Pemerintahan negara bagian Queensland, Annastacia Palaszczuk, mengatakan dokter yang tidak disebutkan namanya itu pada pekan lalu merawat dua pasien yang baru saja kembali ke Australia. Keduanya telah dites positif untuk varian Inggris.
“Kami tahu dokter ini, yang menilai dua pasien positif COVID sedang berada di rumah sakit saat itu. Sekarang, dia mengalami gejala,” kata Palaszczuk kepada wartawan di ibu kota negara bagian, Brisbane.
Itu adalah infeksi lokal pertama di Australia sejak 24 Februari. Pihak berwenang segera melakukan kontak, kata Palaszczuk.
Ia mengatakan belum ditentukan berapa banyak orang yang dirawat oleh dokter tersebut. Saat para pejabat berusaha menentukan besarnya wabah, kata Palaszczuk, semua rumah sakit di ibu kota negara bagian itu akan ditutup untuk pengunjung.
Australia telah melaporkan lebih dari 29.000 infeksi virus corona dan 909 kematian COVID-19. Jauh lebih sedikit daripada banyak negara maju, dibantu oleh penutupan perbatasan internasional, penguncian, dan aturan jarak sosial yang ketat.
Di negara tetangga Selandia Baru, Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan pada Sabtu, bahwa negara itu akan membuka kembali perbatasannya untuk pertama kalinya untuk mengizinkan penduduk Niue, sebuah negara Pasifik kecil, untuk masuk. Mereka tidak perlu dikarantina pada saat kedatangan mereka mulai 24 Maret.
“Niue tidak memiliki kasus COVID-19 yang dilaporkan dan kontrol perbatasan yang ketat berarti kami dapat yakin bahwa aman untuk memulai perjalanan bebas karantina ke Selandia Baru dari Niue,” kata Ardern dalam pernyataan melalui email. (kmb/balipost)