Bendesa Desa Adat Padang Luwih, I Gusti Ngurah Oka Suradarma. (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com –  Mengantisipasi adanya lalu-lalang kendaraan saat perayaan Nyepi 1943, sejumlah akses keluar masuk Desa Adat Padang Luwih, Dalung, Badung akan ditutup. Penutupan akan dimulai Minggu (14/3) sekitar pukul 06.00 WITA hingga Senin (15/3) pukul 06.00 WITA. Hal itu diterangkan Bendesa Desa Adat Padang Luwih, I Gusti Ngurah Oka Suradarma di Pura Desa lan Puseh Desa Adat Padang Luwih, Dalung, Sabtu (13/3).

Teknis penutupan, ia mengatakan bisa menggunakan kayu, bambu, maupun tali, tergantung dengan ketersedian sarana atau bahan di sekitar pintu-pintu masuk tersebut. Bahkan beberapa pecalang akan melakukan penjagaan, agar dalam keadaan darurat jalur dapat dibuka.

Baca juga:  Kebakaran di Pura Uluwatu, Desa Pecatu akan Gelar Guru Piduka

Mereka yang hendak melintas wajib memiliki surat dispensasi. Suray tersebut telah dibagikan ke kelian masing-masing banjar. Kemudian di tiap banjar juga tetap ada pengawasan seperti Nyepi seperti tahun-tahun sebelumnya.

Oka menambahkan, terkait warga pendatang dan umat selain Hindu, pihak desa adat melalui kelian banjar, dan kelian tempekan yang ada di komplek perumahan telah menyampaikan surat imbauan perayaan Nyepi. Imbauan juga disampaikan di grup-grup komunikasi elektronik. “Jadi tidak ada informasi yang tidak nyampai ke bawah,” tekan Oka.

Baca juga:  Diduga Sama, Pelaku Percobaan Perampokan di Apotek dan Minimarket

Kemudian untuk sekaha teruna, Jero Bendesa berharap agar tidak turut ngayah berjaga saat Nyepi. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi keramaian.

Para kelian banjar diminta mengomunikasikan dengan sekaha terunanya masing-masing. “Kita menjaga supaya sepi, sipeng. Kok terlalu banyak orang berjaga jadinya kan. Nah itu kurang efektif,” pungkas Jero Bendesa. (Eka Adhiyaksa)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *