MATARAM, BALIPOST.com – Libur Nyepi membawa berkah bagi Lombok. Jumlah kunjungan wisatawan ke pulau itu meningkat selama libur Hari Raya Nyepi 2021.
Peningkatan tersebut salah satunya terlihat di kawasan Tiga Gili (Trawangan, Meno, Air) di Kabupaten Lombok Utara. “Lumayan ada kenaikan sekarang (karena libur Hari Raya Nyepi) sekitar 40 persen dari posisi zero pascapandemi COVID ini,” ujar Ketua Gili Hotel Association (GHA), Lalu Kusnawan saat dihubungi, Sabtu (13/3).
Peningkatan terutama terjadi karena limpahan wisatawan yang ingin menikmati liburan di luar Pulau Bali selama Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Minggu (14/3). Kendati mengalami peningkatan, sebagian besar wisatawan yang datang, disebut Kusnawan, hanya melakukan pemesanan kamar selama periode libur akhir pekan saja. “Ini untuk libur Nyepi saja bookingnya,” jelasnya.
Senada, Ketua Senggigi Hotel Association (SHA), I Ketut M. Jaya Kusuma, menyebut libur panjang Hari Raya Nyepi memberikan angin segar bagi sejumlah hotel di kawasan Senggigi, Lombok Barat. Terutama dengan banyaknya wisatawan yang mengambil paket staycation yang disediakan masing-masing hotel tersebut.
“Sekarang memang didominasi staycation, terutama untuk weekend. Rata-rata kemungkinan meningkat 20 persen,” ujar Jaya.
Kendati demikian, sebagian besar wisatawan tersebut diakuinya merupakan wisatawan lokal yang berasal dari Kota Mataram. “Kalau di weekdays bisa 10-15 persen. Menurun dia, tapi setidaknya ada perkembangan,” sambungnya.
Di sisi lain, jika dibandingkan dengan tahun lalu, libur Nyepi saat ini diakui sangat berbeda. Pada tahun lalu jumlah pemesanan kamar jauh lebih banyak.
Untuk itu, salah satu pelayanan utama yang harus diberikan oleh pelaku usaha untuk mendapatkan tamu adalah memastikan penerapan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus. “Mungkin dari Maret ini, kemudian April-Juli itu sudah bisa masuk bookingan. Apalagi sekarang sudah mulai ada vaksin. Kita di Senggigi kemarin melakukan vaksin tahap pertama, itu yang membuat harapan baru juga,” jelasnya.
Berbagai strategi juga disiapkan untuk terus menarik tamu. Antara lain memaksimalkan promo dan konsep Staycation untuk pasar lokal dengan harga yang bersaing. Termasuk dengan penerapan CHSE (cleanliness, health, safety, environment) yang menjadi basis pelayanan selama pandemi. “Sekarang orang-orang lokal saja yang bisa stay (menjadi sasaran pasar, red) di sini. Jadi kami berikan promo utamanya untuk menarik mereka,” tandas Jaya. (kmb/Suara NTB)