Petugas menyiapkan vaksin COVID-19. (BP/eka)

JAKARTA, BALIPOST.com – Beredarnya tautan google form palsu untuk mendaftar sebagai peserta vaksin di Sentra Vaksinasi Bersama BUMN agar diwaspadai. Hal ini diutarakan Ketua Satgas Sentra Vaksinasi Bersama BUMN, Arya Sinulingga.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, ia meminta agar masyarakat jangan terpancing untuk memberikan data pribadi. “Sejak awal Sentra Vaksinasi Bersama ini berdiri sangat banyak beredar berita bohong, atau hoax. Saya minta masyarakat berhati-hati. Jangan mendaftar secara online jika tidak di akun resmi Sentra Vaksinasi Bersama. Data pribadi Anda bisa dicuri pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Arya.

Baca juga:  Lebih dari 6 Bulan Tak Disuntik Dosis 2, Vaksinasi COVID-19 Harus Diulang

Arya menambahkan, para pendaftar yang memenuhi syarat, terutama kalangan lansia yang berusia di atas 59 tahun, memiliki KTP DKI Jakarta, dan bagi yang tidak ber-KTP DKI Jakarta harus memiliki surat keterangan domisili dari Ketua RT/RW di lingkungannya, bisa mendaftar melalui google form resmi yang terdapat di link instagram @sentravaksinasibersama. Setelah mendaftar, peserta akan mendapatkan jadwal dan jam kedatangan di Sentra Vaksinasi Bersama BUMN.

Baca juga:  Inmendagri No. 09 2022 Dikeluarkan, Bali Jalani PPKM Level 3

Tautan google form palsu tersebut, selain memberikan informasi yang tidak valid juga bertujuan untuk mencuri data-data pribadi pendaftar. “Kami senang dan bangga, Sentra Vaksinasi Bersama ini sudah diketahui masyarakat luas, terutama di kalangan lansia. Namun sangat disayangkan, ada orang-orang yang ingin mengacaukan dan memanfaatkan antusiasme orang untuk divaksin dengan tujuan yang tidak baik. Jadi sekali lagi hati-hati,” kata Staf Khusus Menteri BUMN tersebut.

Baca juga:  Beraktivitas di Luar, Masih Banyak Ditemukan Warga Tak Bermasker

Arya juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan mudah percaya dengan berita bohong yang sering beredar di WhatApps, atau medsos.

Hingga hari ketujuh, Minggu (14/3), Sentra Vaksinasi Bersama yang dilaksanakan oleh Kementerian BUMN dan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan serta Pemda DKI Jakarta, telah memvaksin sekitar 28 ribu pendaftar. Terdiri dari kalangan lansia dan pekerja pelayan publik.

Keduanya merupakan sasaran tahap kedua program vaksinasi nasional. Dari jumlah tersebut, sebanyak 10 ribu lansia telah divaksin. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *