Bayi Mulilisa setelah proses persalinan berjalan lancar di RSUD Klungkung. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Ni Komang Mulilisa (25), seorang ibu yang mau melahirkan di Nusa Penida, terpaksa dirujuk ke RSUD Klungkung. Pasalnya, saat ia hendak melahirkan, dokter spesialis kandungan di RS Gema Santi Nusa Penida sedang cuti.

Selain itu, ia harus dirujuk karena melihat berat bayinya, ibu ini tergolong kehamilan risiko tinggi. Untuk bisa sampai ke RSUD Klungkung, ibu asal Dusun Pundukaha Kelod Desa Bunga Mekar ini harus membayar fasilitas Ambulans Laut dari Nusa Penida menuju RSUD Klungkung sebesar Rp 3,5 juta.

Peristiwa terjadi pada Sabtu (13/3), sehari sebelum pelaksanaan Nyepi Tahun Saka 1943. Peristiwa ini terungkap lewat unggahan Gerindra Klungkung pada akun medsosnya, yang menyoroti permasalahan ini.

Situasi ini disoroti karena seharusnya warga mendapatkan penanganan secepatnya dari fasilitas kesehatan pemerintah daerah. Tapi justru ada tambahan biaya yang cukup besar.

Baca juga:  Sebelum Terkonfirmasi COVID-19 dan Meninggal, Sutena Sudah Jalani Vaksinasi

Kepala UPTD Puskesmas Nusa Penida I, dr. I Ketut Apriantara, Senin (15/3) menjelaskan pasien ini saat pemeriksaan di tempat praktek swasta spesialis kandungan di Nusa Penida, diperkirakan melahirkan pada 8 Maret. Ia disarankan datang ke RS pada 9 Maret untuk proses persalinannya.

Namun, ia baru merasakan tanda-tanda akan melahirkan pada 13 Maret pukul 11.00 WITA. Ia sempat ke tempat bidan swasta, kemudian disarankan ke Puskesmas Nusa Penida I.

Setelah dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Nusa Penida I sekitar pukul 16.00 WITA, dr. Apriantara menyampaikan pasien sudah mengalami nyeri pinggang, kontraksi rahim masih jarang, bukaan masih 2 cm dan belum keluar lendir campur darah. Perkiraan berat bayi berdasarkan tinggi rahim 4.300 gram.

Baca juga:  Pecalang dan Yonif Mekanis 741/GN Patroli Nyepi, Temukan Warga Hidupkan Lampu

Jadi, ini merupakan kehamilan risiko tinggi. “Diagnose hamil lewat waktu dan perkiraan bayi besar, maka harus melahirkan di RS.
Setelah menghubungi RS Gema Santi Nusa Penida disampaikan dokter kandungan dan anestesi sedang cuti,” kata dr. Apriantara.

Sehingga untuk mencegah rIsiko saat melahirkan, apalagi menjelang Hari Raya Nyepi, pasien harus dirujuk ke Klungkung Daratan menuju RSUD Klungkung. Setelah menghubungi sarana transportasi ambulans laut dari RS Grha Bakti Medika Klungkung, disampaikan pasien ini belum termasuk kategori gawat darurat dan tidak masuk JKN-KIS PBI Pusat.

Sementara mekanisme klaim untuk di luar PBI Pusat masih belum disepakati, pasien ini diharuskan membayar Rp 3,5 juta. Setelah membayarnya lewat uang pinjaman, pasien akhirnya berangkat dengan ambulans laut Grha Bakti Medika ke RSUD Klungkung, sekitar pukul 18.30 WITA.

Baca juga:  Bangun Toilet di Dua Lokasi, Bangli Habiskan Dana Hampir Setengah Miliar

Pasien ini akhirnya bisa melakukan proses persalinan dengan selamat di RSUD Klungkung.

Direktur UPTD RSUD Gema Santi Nusa Penida dr. I Ketut Rai Sutapa, Senin (15/3), mengatakan satu Dokter Obgyn (Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi) memang sedang cuti, karena ada acara keluarga 11-15 Maret. Demikian juga untuk Dokter Anestesi cuti pada 13-15 Maret.

Dua dokter spesialis kandungan dan anestesi ini masing-masing hanya ada satu orang. Dengan segala keterbatasan saat ini, Sutapa mengatakan akan terus berupaya untuk membangun dan menyempurnakan pelayanan RSUD Gema Santi. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *