dr. I Nyoman Gunarta, MPH. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, mengigatkan masyarakat yang telah menerima vaksin COVID-19 tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes). Hal ini untuk menepis stigma di masyarakat bawah penerima vaksin akan terbebas dari penularan Virus Corona.

Kadiskes Badung, dr. I Nyoman Gunarta menegaskan jika vaksinasi COVID-19 yang dilakukan adalah memasukan virus inaktif atau virus yang dilemahkan ke dalam tubuh. Sehingga diharapkan terbentuknya imunitas tubuh secara alami.

“Jadi jangan sampai ada anggapan habis divaksin sudah lepas masker. Sebab yang namanya manusia respon antibodinya beda-beda, ada cepat, ada lambat apalagi pada lansia,” ungkap dr Gunarta, Senin (15/4).

Baca juga:  Pantai Utara Kedonganan Dikembangkan Kawasan Mina Wisata

Menurutnya, pembentukan antibodi pasca divaksinasi COVID-19 memerlukan waktu hingga 28 hari. Imunitas pun akan terbentuk setelah vaksinasi dilakukan dua kali. “Vaksin ini adalah dari virus inaktif dilemahkan, sehingga dibutuhkan dua kali dosis. Dan antibodi terbentuk bagus biasanya 21 hari atau 28 hari setelah suntikan kedua,” jelasnya.

Karena itu, standar Prokes harus tetap dilakukan agar terhindar dari penyebaran Covid-19. “Penggunaan masker tetap menjadi sesuatu yang mutlak. Jangan lepas masker karena bisa saja antibodi yang terbentuk tidak sesuai harapan,” katanya.

Baca juga:  Persentase Kesembuhan Pasien COVID-19 di Kota Denpasar Capai 81,65

Ia menyebutkan pemberian vaksinasi ibarat pemberian rompi anti peluru. “Adanya vaksin ini kita diberikan rompi anti peluru, tapi bukan berarti kita bebas dari bahaya terkena tembakan bisa saja peluru menyasar kepala, jadi tetap waspada,” tegasnya.

Mantan Dirut RSD Mangusada ini menghimbau semua pihak agar tidak takut dan berpartisipasi aktif dalam mensukseskan program ini. Hal ini dapat lihat dari tidak adanya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI ) yang serius dialami oleh masyarakat pasca mendapatkan suntikan vaksin. “Kami mengajak semua pihak agar jangan takut mengikuti program vaksinasi COVID-19, karena terbukti vaksin ini aman,” pungkasnya. (Parwata/balipost)

Baca juga:  Vaksin COVID-19 Prioritas Pertama Untuk Tenaga Kesehatan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *