SYDNEY, BALIPOST.com – Penggunaan vaksin buatan AstraZeneca masih dilanjutkan Australia. Disebutkan, negara ini tidak memiliki rencana untuk menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca COVID-19 meskipun beberapa negara Eropa berhenti memberikan vaksin setelah laporan kemungkinan efek samping yang serius.
Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengatakan regulator obat-obatan Eropa dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengonfirmasi bahwa vaksin AstraZeneca PLC efektif dan aman digunakan. “Jadi kami akan terus melanjutkan peluncuran vaksin AstraZeneca,” kata Frydenberg dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (16/3).
Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, Portugal, dan Siprus bergabung dengan beberapa negara Eropa lainnya untuk sementara menangguhkan vaksinasi dengan suntikan AstraZeneca. Hal ini setelah laporan yang terisolasi tentang perdarahan, penggumpalan darah, dan jumlah trombosit yang rendah.
WHO mengatakan tidak ada kematian yang terdokumentasi terkait dengan vaksin COVID-19 dan masyarakat tidak boleh panik.
Mayoritas dari 25 juta orang Australia akan diinokulasi dengan vaksin AstraZeneca dan pihak berwenang telah mendapatkan hampir 54 juta dosis. Sebanyak 50 juta akan diproduksi secara lokal mulai akhir Maret.
Australia memulai program imunisasi nasionalnya bulan lalu. Lebih lambat dari banyak negara lain, dan memulai vaksinasi pertama menggunakan vaksin AstraZeneca minggu lalu.
Pemerintah berencana untuk meningkatkan vaksinasi nasional menjadi 1 juta per minggu pada awal April ketika vaksin AstraZeneca yang diproduksi secara lokal tersedia.
Pihak berwenang bertujuan untuk memberikan dosis pertama vaksin ke seluruh negeri pada bulan Oktober.
Australia mencatat lebih dari 29.100 kasus COVID-19 dan 909 kematian, dengan penutupan perbatasan dan sistem pelacakan cepat membantu menjaga jumlahnya relatif rendah dibandingkan dengan negara maju lainnya. (kmb/balipost)